digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - Steven Chandra
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Seiring dengan upaya peningkatan konektivitas antarwilayah di Indonesia, transportasi udara memegang peranan penting sebagai sarana penghubung antarwilayah. Perkembangan layanan transportasi udara yang semakin meningkat salah satunya dapat dilihat di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Bali. Selama satu dekade terakhir, volume lalu lintas baik penumpang, kargo, maupun pergerakan pesawat di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Bali telah berkembang secara signifikan dan dengan cepat mencapai kapasitas maksimumnya. Faktanya, daya tampung maksimal bandara yang mencapai 24 juta penumpang per tahun telah sempat tercapai di tahun 2019 lalu dengan angka spesifik sebesar 24.169.561 penumpang. Oleh karena itu, dalam rangka untuk memenuhi permintaan lalu lintas udara jangka panjang dan memperkuat status Bali sebagai pintu gerbang utama pariwisata di Indonesia, bandara ini akan memperluas kapasitasnya untuk mengakomodasi jangka panjang melalui adanya perkembangan Proyek Terminal 3 Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Bali. Bangunan terminal utama dari proyek ini direncanakan pada tapak seluas 300 m × 200 m dan terdiri atas tiga buah lantai. Perancangan proyek Terminal 3 Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali akan dilakukan dari aspek manajemen dan rekayasa konstruksi yang melibatkan perencanaan metode pelaksanaan konstruksi, penjadwalan proyek, hingga estimasi biaya konstruksi. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, tinjauan metode pelaksanaan konstruksi pada proyek dibatasi pada ruang lingkup pekerjaan persiapan, pekerjaan struktur bawah, pekerjaan struktur atas, dan pekerjaan struktur atap. Jenis fondasi yang digunakan pada proyek tinjauan adalah fondasi tiang pancang dengan tipe spun pile ? 500 mm dengan kedalaman 31 m. Material bangunan untuk terminal utama menggunakan material beton bertulang dengan atap dari rangka atap baja. Dalam desain struktural pada komponen struktur atas bangunan bandara akan direncanakan tanpa melibatkan aspek dilatasi sehingga perlu mempertimbangkan pengaruh susut, temperatur, dan rangkak pada desain strukturnya. Dengan kondisi ini, pelaksanaan konstruksi untuk elemen struktur atas akan dibagi menjadi lima zona pekerjaan pengecoran sebagai strategi pelaksanaan konstruksi. Pembagian zona ini terdiri atas Zona I, Zona II, Zona III, Zona IV, dan Zona Sambungan dengan pelaksanaan pengecorannya dilakukan secara bertahap dari Zona I hingga Zona IV dan kemudian dilanjutkan ke Zona Sambungan dengan selang waktu sekitar dua bulan setelah selesainya zona terdahulu. Upaya ini dilakukan dalam rangka untuk mempertimbangkan pengaruh susut pada beton dimana strategi pelaksanaan konstruksi yang demikian ditujukan untuk mengurangi kebutuhan penambahan tulangan susut pada material beton. Pengendalian jadwal proyek dilakukan dengan bantuan software Microsoft Project untuk memperoleh hasil penjadwalan proyek yang komprehensif dalam bentuk Gantt Chart. Penjadwalan pada proyek direncanakan untuk dimulai pada tanggal 2 Januari 2024 hingga berakhir pada 9 Januari 2026 dengan durasi penyelesaian proyek selama 623 hari kerja. Selama proses penjadwalan proyek akan didefinisikan logika ketergantungan dari keseluruhan ruang lingkup pekerjaan proyek terkait urutan pekerjaan yang mampu berlangsung secara paralel maupun seri dengan menyesuaikan terhadap strategi pelaksanaan konstruksi. Estimasi biaya konseptual dari proyek tinjauan dilakukan dengan menggunakan referensi proyek acuan berupa Proyek Terminal Baru Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang di tahun 2018 silam dengan membandingkan terhadap faktor luas area bangunan, Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK), dan inflasi sehingga diperoleh estimasi biaya konseptual proyek sebesar Rp3,155,477,813,118 atau setara Rp58,665,634 per m2. Estimasi biaya rinci dari proyek tinjauan dilakukan dengan menghitung secara detail terhadap segala kebutuhan pengeluaran proyek yang mencakup biaya langsung, biaya tidak langsung, pajak, hingga profit sehingga diperoleh Rencana Anggaran Proyek (RAB) pada Proyek Terminal 3 Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Bali adalah sebesar Rp599,233,740,525 atau setara Rp11,140,762 per m2.