digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - JEREMY DIAN CHRISTIAN
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Pembangunan bendungan merupakan suatu langkah penyelamatan dan pengelolaan air lebih lanjut untuk mengatasi permasalahan keairan yang ada. Bendungan Lau Simeme merupakan salah satu implementasi penyelesaian permasalahan keairan seperti banjir, kekurangan air bersih, dan pemenuhan kebutuhan air irigasi yang ada di daerah Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Pembangunan bendungan tersebut tidak luput dari adanya permasalahan yang berkaitan dengan pembebasan lahan dan efektifitas fungsi dari bangunan pelengkap yang ada. Hal ini dikarenakan dimensi bendungan begitu besar dengan detail bangunan utama dan bangunan pelengkap yang direncakan. Bangunan pelengkap yang dimaksud berupa bangunan pelimpah, bangunan peredam energi, bangunan pengambilan, dan bangunan pengelak. Pengerjaan Tugas Akhir ini dimaksudkan untuk mengintegrasikan bangunan pelimpah dan bangunan peredam energi pada Bendungan Lau Simeme dengan tujuan mengurangi banyaknya penggunaan lahan serta memastikan air yang mengalir teredam saat air dalam kondisi kritis pada titik awal saluran peluncur bangunan pelimpah. Bangunan tersebut dinamakan Baffled Chute Spillway yang didesain dengan saluran pelimpah samping. Desain yang mendasari perhitungan dimensi Baffled Chute Spillway adalah debit banjir PMF (Probably Maximum Flood). Baffled Chute Spillway ini akan meredam energi dari air sebelum aliran air mencapai sifat super-kritis yang dapat menyebabkan terjadinya kavitasi dan gerusan pada material penyusun bangunan. Balok peredam energi pada Baffled Chute Spillway diletakkan selang-seling pada setiap section dengan jarak yang tepat. Peredaman energi ditandai dengan berkurangnya bilangan froude sekitar 40% - 60%. Penggunaan Baffled Chute Spillway belum pernah digunakan pada bendungan di Indonesia dan ini dapat menjadi suatu langkah untuk meningkatkan efektivitas dari peredam energi pada bendungan dan mengurangi penggunaan lahan untuk kolam peredam energi setelah saluran peluncur.