digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dokumen Asli
PUBLIC Dessy Rondang Monaomi

Salah satu gejala yang meningkatkan penularan penyakit yang tinggi adalah batuk. Dengan perkembangan penelitian, sistem deteksi batuk dapat digunakan untuk memutus rantai penularan yang lebih tinggi dengan melakukan pra-skirining secara nasional. Walaupun peningkatan akurasi dari sistem ini telah berkembang cukup pesat, namun diperlukan solusi arsitektural untuk menjawab tantangan lain seperti skalabilitas, susainabilitas, keterjangkauan, dan pemanfaatan. Oleh karena itu, pada penelitian ini penulis membahas tentang perancangan arsitektur sistem deteksi batuk yang dapat melayani 300 juta penduduk Indonesia melalui sistem yang skalabel dengan biaya yang terjangkau tanpa mengesampingkan suistainabilitas dari sistem yang dibangun. Perancangan sistem menggunakan PSKVE-S dapat menjamin sustainabilitas sistem dengan mempertimbangkan kelima aspek penting, yakni Product, Service, Knowledge, Value, dan Environment. Pengujian yang telah dilakukan berdasarkan analisis kebutuhan, rancangan PSKVE-S, desain arsitektur dan implementasi yang telah dilakukan menyimpulkan bahwa pendapatan yang dihasilkan dari target biaya layanan dapat memenuhi biaya berulang yang diperlukan. Optimalisasi penggunaan cloud juga didapatkan sampai dengan titik tertentu dibandingkan penggunaan server on-premise. Oleh karena itu, memicu kepada pendapatan yang lebih besar daripada biaya berulang yang diperlukan dalam pengembangan sistem, maka dapat disimpulkan bahwa arsitektur yang dirancang dapat meningkatkan sustainabilitas dari sistem yang dibangun.