Beberapa penelitian terkait pengaruh hujan yang bergerak menunjukkan hasil bahwa
hujan yang bergerak berperan signifikan dalam mempengaruhi debit. Pada kejadian
banjir Jakarta ekstrem di tahun 2013 dan 2020, data reflektivitas radar menunjukkan
propagasi awan yang diindikasikan sebagai pergerakan sistem hujan pada masingmasing
waktu kejadian.
Pengidentifikasian hujan yang bergerak memanfaatkan pendekatan spatial moment
dinilai mampu mengkarakterisasi fitur organisasi curah hujan spasial dalam
parameter statistik konsentrasi dan distribusi curah hujan spasial. sebagai fungsi dari
jarak ke outlet yang diukur sepanjang jalur aliran DAS. Analisis variasi waktu ke
waktu jarak aliran berbobot curah hujan terhadap outlet memungkinkan perhitungan
kecepatan hujan skala DAS.
Perolehan nilai konsentrasi dan distribusi curah hujan pada kedua tahun kejadian
konsisten saat dibandingkan dengan plot hovmoller yang menunjukkan propagasi
hujan, perhitungan kecepatan hujan dilakukan tiap jam untuk mendeteksi kecepatan
saat kejadian, hasilnya menunjukkan nilai yang fluktuatif namun mendeteksi
kecepatan propagasi hujan saat ke hulu yang ditandai kecepatan hujan yang bernilai
positif pada pukul 14.00-15.00 WIB tanggal 15 Januari 2013 dan 04.00-06.00 WIB
untuk tanggal 1 Januari 2020. Secara umum, penggunaan stastistik spatial moment
mengisolasi fitur variabilitas spasial curah hujan untuk waktu kejadian.