Perpustakaan Digital ITB

Palembang City Sewerage Project merupakan kegiatan Pembangunan SPALD-T skala kota di Kota Palembang yang dilaksanakan dengan multi sumber pendanaan, terdiri atas Hibah Pemerintah Australia dengan mekanisme performance based Dimana dana hibah ditransfer dari Rekening Khusus (Reksus) ke RKUD sebagai reimbursement dari penggunaan APBD Kota Palembang, APBN, serta APBD Provinsi Sumatera Selatan dan Kota Palembang. Proyek ini merupakan upaya kerjasama dari Pemerintah Australia dan Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan sanitasi Kota Palembang. Mengingat tinggi muka air tanah di kota palembang yang tinggi sehingga pengolahan air limbah sistem setempat kurang sesuai untuk dilakukan. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Sei Selayur merupakan IPAL hasil kerjasama Indonesia dan Australia yang baru diresmikan pada tahun 2023. IPAL ini berlokasi di Kelurahan Sei Selayur, Kecamatan Kalidoni, Kota Palembang, dengan luas IPAL sebesar 5,9 Ha. Lokasi IPAL saat ini dipilih karena wilayah tersebut sebelumnya masih memiliki tanah kosong yang cukup luas, serta lokasinya berada di dekat pinggir Sungai Musi sehingga air effluen hasil pengolahan dari IPAL Sei Selayur ini dapat langsung dibuang ke badan air yaitu Sungai Musi. IPAL ini memiliki kapasitas pengolahan sebesar 20.300 m3 /hari, dengan menggunakan teknologi pengolahan seperti Anaerobic Baffled Reactor (ABR), Biological Trickling Filter (BTF), dan Nitrifying Trickling Filter (NTF). Namun pembangunan pada jaringan perpipaan untuk penyaluran air limbah domestik itu sendiri masih dalam tahap perancangan, sehingga operasional dari IPAL Sei Selayur ini belum berjalan secara maksimal. Maka dari itu dilakukanlah perancangan sistem penyaluran air limbah pada daerah layanan untuk menyalurkan air limbah domestik menuju IPAL Sei Selayur. Perencanaan penyaluran air limbah domestik pada Zona 3 Palembang City Sewerage Project, Kota Palembang dilakukan dengan 2 tahap, yaitu pengidentifikasian masalah dan pemecahan masalah. Tahap identifikasi meliputi pengambilan data primer dan sekunder, sedangkan tahap pemecahan masalah meliputi evaluasi, analisis, dan perancangan sistem. Perancangan jalur dilakukan dengan menyajikan 3 alternatif jalur yang akan dipilih melalui pembobotan dengan menggunakan metode Simple Additive Weight (SAW). Berdasarkan hasil perhitungan jalur, timbulan air limbah yang dihasilkan dari Zona 3 PCSP pada tahun 2024 adalah sebesar 12019,8 m3 /hari, dan setelah dilakukan proyeksi penduduk selama 20 tahun kedepan (2044) adalah sebesar 18645,9 m3 /hari. Sedangkan target pelayanan penyaluran air limbah pada Zona 3 adalah sebesar 2650,2 m3/hari. Dapat disimpulkan bahwa kapasitas pelayanan pada tahun 2024 hanya 22% dan pada tahun 2044 hanya sebesar 14,2%