digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2024 TA PP ALVIN FAHREZA NURWAFA 1-ABSTRAK
Terbatas Suharsiyah
» ITB

Saat ini produksi minyak di Indonesia terus mengalami penurunan karena banyak lapangan yang telah melewati puncak produksinya sehingga banyak sumur yang telah idle atau laju alirnya kecil. Dalam kondisi ini, diperlukan upaya untuk meningkatkan produksi minyak guna memenuhi kebutuhan energi nasional. Upaya tersebut adalah stimulasi sumur, salah satunya menggunakan hydraulic fracturing. Namun, diperlukan seleksi untuk memilih kandidat sumur yang dapat distimulasi karena biaya operasi yang tinggi untuk memaksimalkan produksi. Studi dilakukan pada lapangan Y yang merupakan lapangan minyak dengan formasi sandstone dengan jumlah sumur sebanyak 30 sumur produksi dan injeksi. Pemilihan kandidat sumur dillakukan menggunakan metode heterogeneity index menggunakan data produksi, penentuan recoverable reserve dengan decline curve analysis dan cum-cum plot, identifikasi data sumuran seperti permeabilitas dan skin, dan analisis evaluasi performa sumur menggunakan IPR Pudjo Sukarno (1986). Dari total 30 sumur, didapatkan 2 kandidat sumur untuk stimuasi hydraulic fracturing. Sumur yang kandidat stimulasi adalah TM-20 dan TM-25. Stimulasi hydraulic fracturing dilakukan pada kedua sumur tersebut dengan menggunakan model geometri rekahan PKN dan KGD. Model geometri KGD menunjukkan peningkatan laju alir yang paling tinggi dengan panjang rekahan untuk TM-20 adalah 200 ft, tinggi rekahan 42 ft, dan lebar rekahan 0.205 in., sedangkan untuk TM-25 panjang rekahan yang didapat adalah 250 ft, tinggi rekahan 34 ft, dan lebar rekahan 0.242 in. Dengan model geometri ini, didapat AOF minyak pada TM-20 sebesar 63.7 STB/day dan TM-25 adalah 264.1 STB/day. Studi yang dilakukan menunjukkan bahwa screening dan optimasi yang dilakukan dapat meningkatkan produksi sumur di lapangan tua.