Pengelolaan cadangan asuransi sangat penting untuk menjaga stabilitas keuangan perusahaan
asuransi, khususnya dalam menghadapi klaim IBNR (Incurred But Not Reported),
yaitu klaim yang telah terjadi tetapi belum dilaporkan. Dalam penelitian ini,
data yang digunakan berasal dari produk salah satu perusahaan asuransi terkemuka
di Indonesia. Penelitian ini menerapkan Generalized Additive Model (GAM) untuk
mengestimasi cadangan klaim IBNR. GAM dipilih karena fleksibilitasnya dalam memodelkan
hubungan non-linear antara variabel independen dan dependen, memungkinkan
pemanfaatan data historis yang kompleks secara lebih efektif. Delapan variasi
pemodelan dilakukan dengan kombinasi distribusi Gamma dan Inverse Gaussian, jumlah
knot, serta fungsi smooth, guna menemukan model terbaik. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa untuk produk A, model terbaik adalah dengan distribusi Gamma, 4 knot,
dan cubic spline basis. Sementara itu, untuk produk B, model terbaik terdiri dari dua
model yaitu distribusi Gamma, 4 knot, dengan cubic spline basis dan penalized regression
splines. Berdasarkan model terbaik ini, cadangan yang diperlukan hingga tahun
2027 untuk produk A adalah sebesar IDR 591,378,610,000 dan untuk produk B adalah
rata-rata dari dua model terbaik sebesar IDR 364,758,024,000, sehingga total cadangan
yang harus disiapkan perusahaan mencapai IDR 956,136,634,000. Estimasi cadangan
yang akurat ini membantu perusahaan asuransi memastikan kemampuan mereka dalam
menanggulangi klaim yang belum dilaporkan, menjaga keseimbangan keuangan, dan
meminimalkan risiko keuangan di masa depan.