digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - Azka Auliya Firdaus
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Bendungan Saguling telah dibangun sejak tahun 1980 sebagai salah satu usaha pemerintah untuk memenuhi kebutuhan listrik dengan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang memanfaatkan aliran Sungai Citarum. Bendungan Saguling telah beroperasi selama 37 tahun dan telah membangkitkan listrik sebanyak 2.156 GWh per tahun. Maka dari itu, penelitian dilakukan untuk melakukan karakterisasi massa batuan, analisis kestabilan terowongan, dan evaluasi perkuatan pada STA 1+000 sampai dengan STA 4+910 di terowongan headrace Saguling. Penelitian ini menggunakan data primer yang terdiri dari 6 sampel batuan dan data sekunder yang terdiri dari sifat mekanik batuan, data scanline, serta geometri terowongan headrace. Analisis kestabilan terowongan headrace diawali dengan melakukan karakterisasi massa batuan sesuai dengan metode RMR dan Sistem-Q. Hasil karakterisasi tersebut digunakan untuk menentukan tipe perkuatan yang optimal sesuai dengan kelas massa batuan pada setiap STA. Berdasarkan nilai RMR, STA 1+000 sampai dengan STA 4+910 termasuk ke dalam Kelas II (baik) sehingga perkuatan yang digunakan adalah rock bolts dan conventional shotcrete yang pemasangannya disesuaikan dengan rekomendasi RMR. Berdasarkan nilai Q, pada STA 1+000 sampai dengan STA 4+910 tidak diperlukan perkuatan karena termasuk ke dalam kelompok B dan C. Saat ini, perkuatan yang digunakan berupa rock bolts, wire mesh, dan concrete sesuai dengan shop drawing terowongan headrace Saguling. Analisis kestabilan terowongan dilakukan dengan menggunakan software RS2. Metode yang digunakan adalah metode elemen hingga untuk mendapatkan nilai parameter kestabilan terowongan. Hasil yang didapatkan adalah STA 1+000 sampai dengan STA 4+910 berada dalam kondisi stabil namun cukup kritis untuk mengalami keruntuhan. Tipe perkuatan yang paling baik untuk terowongan headrace Saguling adalah perkuatan saat ini karena memiliki nilai parameter yang paling baik dibandingkan perkuatan rekomendasi berdasarkan RMR dan Sistem-Q.