Abstrak - RIO LEANDRO
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Pesatnya pembangunan infrastruktur di dunia menyebabkan lahan kosong
semakin menipis. Hal tersebut menyebabkan ruang yang dibutuhkan untuk
pembangunan infrastruktur transportasi untuk mobilisasi menjadi terbatas. Oleh
karena itu, salah satu infrastruktur yang dapat mengakomodasi mobilitas
masyarakat adalah infrastruktur terowongan. Saat ini, perancangan terowongan
umumnya dilakukan dengan menggunakan tiga buah pendekatan, yaitu solusi
analitik (Curtis Muir Wood), model balok-pegas (beam-spring model) dan metode
elemen hingga (finite element method) untuk mendapatkan interaksi tanah-struktur
yang terjadi pada dinding terowongan. Selain meninjau interaksi tanah-struktur
berupa gaya dalam, perancangan terowongan juga harus memperhitungkan aspek
konstruksi yang menyebabkan penurunan permukaan tanah eksisting. Evaluasi
terhadap penurunan permukaan tanah dilakukan dengan menggunakan dua buah
pendekatan, yaitu solusi analitik berdasarkan Peck (1969) dan metode elemen
hingga (finite element method). Evaluasi terhadap interaksi tanah-struktur dan
penurunan permukaan tanah juga akan dilakukan terhadap efek pembangunan
twin tunnel di lokasi tinjauan terowongan serta dianalisis dalam kondisi statik 2D..
Masing-masing metode memiliki asumsi perancangan terowongan untuk
memperoleh interaksi-tanah struktur berupa gaya dalam. Pada studi kasus yang
dilakukan pada proyek MRT Jakarta CP203 kondisi single tunnel, diperoleh bahwa
metode yang memberikan gaya dalam aksial maksimum dan momen maksimum
adalah model balok-pegas, sedangkan metode yang memberikan gaya dalam aksial
minimum adalah metode elemen hingga dan metode yang memberikan gaya dalam
momen minimum adalah solusi analitik. Efek twin tunnel juga dievalusi dengan
menggunakan metode elemen hingga dan diperoleh bahwa terjadi peningkatan
gaya dalam aksial dan penurunan gaya dalam momen.
Evaluasi terhadap penurunan permukaan tanah dilakukan dengan
menggunakan solusi analitik dan metode elemen hingga. Pada studi kasus yang
dilakukan pada proyek MRT Jakarta CP203, diperoleh bahwa solusi analitik
memberikan hasil yang lebih besar dibandingkan dengan metode elemen hingga,
baik dalam kondisi single tunnel ataupun twin tunnel. Adapun efek pembangunan
twin tunnel menyebabkan terjadinya peningkatan penurunan tanah maksimum dan
pergeseran lokasi penurunan tanah maksimum.
Hasil pemodelan yang telah dilakukan pada lokasi studi kasus kemudian
diverifikasi dengan studi-studi terowongan yang telah dilakukan sebelumnya. Hasil
yang diperoleh menunjukkan bahwa kondisi tanah yang berbeda memberikan hasil
yang tidak konsisten dengan lokasi studi kasus. Hal tersebut dapat terjadi akibat
asumsi yang berbeda untuk masing-masing metode dan kondisi tanah yang berbeda
sehingga memberikan hasil interaksi tanah-struktur yang berbeda.
Perpustakaan Digital ITB