Abstrak - RISMAWAN NURHUDA
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Lengan Utara Sulawesi merupakan salah satu tempat di Indonesia yang kaya akan mineralisasi berbagai tipe endapan. Daerah penelitian berada di Kecamatan Kotabunan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara dengan luas sebesar 5 km2. Daerah ini diketahui memiliki tipe endapan berupa endapan skarn dan epitermal sulfidasi menengah (ISE) yang saling cetak tindih, diketahui dari karakteristik alterasi dan mineralisasinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran litologi dan alterasi, serta mengetahui urutan pembentukan mineral bijih melalui studi paragenesis mineralisasi. Sebanyak 98 sampel batuan dan dua lubang bor sebagai data primer digunakan untuk analisis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini antara lain petrografi sayatan tipis, sayatan poles, analisis spektral dengan ASD, dan analisis XRF (X – Ray Flourescence).
Berdasarkan hasil pemetaan geologi dan analisis yang telah dilakukan, daerah penelitian terdiri dari delapan satuan litologi, yaitu satuan batugamping, satuan batupasir – batugamping, satuan intrusi andesit, satuan breksi diatrema, satuan satuan batulempung – batupasir, satuan lava dasit, satuan tuf – epiklastik, dan aluvium – koluvium. Struktur geologi yang berkembang berupa sesar dengan arah relatif baratlaut – tenggara dan timurlaut – baratdaya, dengan sesar berarah baratlaut – tenggara diperkirakan sebagai pengontrol utama alterasi dan mineralisasi. Adapun zona alterasi yang ditemukan di daerah penelitian adalah alterasi subpropilitik (kuarsa + klorit + illit ± kalsit), alterasi argilik (kuarsa + illit + kaolinit ± halosit), alterasi kalk-silikat (klinopiroksen + klorit ± epidot ± garnet), dan silisifikasi. Mineralisasi di daerah penelitian hadir sebagai urat basemetal (galena, sfalerit, pirit, dan kalkopirit), diseminasi, dan berkembang di laminasi. Paragenesis mineralisasi mineral bijih dilihat dari sampel sayatan poleh berupa tumpang tindih mineral bijih. Hasil paragenesis mineralisasi menunjukkan mineral pirit cenderung hadir pada setiap tahap. Selanjutnya, urutan kehadiran mineral tahap awal hingga akhir adalah mineral galena, sfalerit, tenantit, kalkopirit, dan kovelit.