digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Karina Auliya Maharani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER Karina Auliya Maharani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Karina Auliya Maharani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Karina Auliya Maharani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Karina Auliya Maharani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Karina Auliya Maharani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Karina Auliya Maharani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN Karina Auliya Maharani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Letak geografis serta jumlah penduduk yang besar menjadikan Pulau Jawa sebagai wilayah yang rawan bencana dengan berbagai ancaman, termasuk gempa bumi, longsor, banjir, dan letusan gunung api. Berdasarkan data historis, keempat jenis bencana ini menimbulkan kerugian ekonomi sebesar Rp395.050.291.044.408,00 dalam kurun waktu 40 tahun terakhir. Oleh karena itu, perhitungan potensi kerugian akibat keempat bencana tersebut menjadi hal yang penting untuk dilakukan agar terhindar dari kerugian ekonomi yang berkelanjutan di masa depan. Adapun jenis kerugian yang akan dibahas secara spesifik dalam project ini adalah jenis kerugian langsung (direct loss). Proses perhitungan kerugian diawali dengan mengumpulkan peta ancaman bencana untuk mengetahui parameter indeks ancaman. Kemudian, proses dilanjutkan dengan melakukan identifikasi sruktur taksonomi bangunan melalui metode GED4ALL Building Taxonomy yang telah disimplifikasi untuk parameter pengamatannya. Data indeks ancaman dan struktur taksonomi bangunan yang diperoleh akan digunakan sebagai variabel dalam persamaan perhitungan risiko kerugian langsung akibat bencana dengan metode Damage and Loss Assessment (DaLA). Pada tahapan akhir, data dan informasi yang diperoleh dari ketiga proses sebelumnya akan disajikan dalam suatu dashboard berbasis WebGIS. Hasil perhitungan risiko kerugian menunjukkan bahwa bencana gempa bumi memiliki potensi kerugian tertinggi dengan nilai total kerugian sebesar Rp195.322.940.153.487,00 disusul dengan bencana longsor dan banjir dengan nilai total kerugian sebesar Rp117.043.904.494.640,00 dan Rp12.329.442.055.227,00. Potensi kerugian terendah ditunjukkan oleh jenis bencana letusan gunung api dengan nilai total kerugian Rp68.006.471.074,00. Secara keseluruhan, luaran utama yang dihasilkan pada project ini dapat digunakan untuk proses lanjutan dalam sistem manajemen risiko bencana, khususnya pada tahap analisis dan evaluasi risiko.