digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Regina Elena Gunawan ABSTRAK
PUBLIC Dwi Ary Fuziastuti

Perkembangan pesat teknologi disertai dengan kebergantungan tinggi terhadap teknologi informasi, telah mengakibatkan peningkatan risiko siber yang signifikan. Risiko ini dianggap serius karena sifatnya yang sistematis, masif, dan mampu menyebar secara luas. Tragedi seperti The Wannacry pada tahun 2017 menjadi bukti nyata bagaimana kerentanan sistem keamanan komputer dapat menyebabkan kerugian, dengan lebih dari 300.000 komputer terinfeksi virus siber di 150 negara. Untuk mengatasi risiko ini, perlu adanya pengembangan metode keamanan atau proteksi yang mampu mencegah atau mengurangi kerugian akibat penyebaran virus. Namun, proteksi menyeluruh pada semua bidang kehidupan sulit dilakukan karena kompleksitas sistem dan pesatnya perkembangan teknologi. Pada Tugas Akhir ini, serangan siber sistematis disimulasikan terjadi pada suatu sistem yang terdiri dari lima sektor, Mining, Manufacturing, Energy, Construction, dan Service. Akan disimulasikan penyebaran virus siber apabila serangan awal terjadi pada sektor yang paling rentan memakan korban, yakni sektor Service. Setelah serangan, suatu parameter proteksi akan aktif untuk meminimalkan jumlah komputer terinfeksi. Estimasi kerugian akibat serangan siber, terutama dalam sektor Service, menjadi dasar untuk perhitungan premi asuransi siber. Penetapan premi juga mempertimbangkan fluktuasi kerugian, dengan sektor-sektor yang mengalami infeksi tinggi akan dikenai premi lebih tinggi. Pemodelan dinamika penyebaran virus siber ini mengadopsi model Susceptible Infected Recovered (SIR), yang sering digunakan dalam memodelkan penyebaran penyakit. Model ini akan dimodifikasi dengan penambahan beberapa parameter untuk mencerminkan dinamika serangan siber yang lebih akurat. Analisis sensitivitas terhadap parameter-parameter dalam model SIR akan dilakukan untuk memahami pengaruhnya terhadap jumlah korban terinfeksi. Penyebaran virus siber akan disimulasikan menggunakan pendekatan numerik, dengan menerapkan metode Runge-Kutta 4 untuk menggambarkan laju perpindahan antara ketiga keadaan seiring berjalannya waktu.