Perkembangan teknologi baterai saat ini cukup pesat terutama dalam hal peningkatan
performansi dengan modifikasi struktur divais ataupun mendapatkan kandidat material
yang baik terutama untuk komponen utamanya yaitu elektrolit dan elektroda. Telah
diketahui bahwa jenis elektrolit yang berkembang saat ini masih didominasi oleh jenis
elektrolit cair dan padat. Elektrolit cair diketahui memiliki nilai konduktivitas yang
besar, namun mudah terbakar dan memiliki tingkat kebocoran yang tinggi. Sementara
itu, elektrolit padat relatif aman dengan nilai konduktivitas yang rendah dan tidak
mudah terbakar. Saat ini penelitian terkait studi material elektrolit telah banyak
dilakukan, salah satunya adalah dengan membuat elektrolit dari bahan alam yang
ternyata banyak memiliki potensi sebagai material organik dengan konduktivitas yang
sebanding dengan elektrolit konvensional. Salah satunya adalah penggunaan
biopolimer kappa-karagenan yang telah banyak dimanfaatkan sebagai komponen
elektronika. Namun sejauh ini, karakteristik fisis, mekanik dan kimiawi dari kappakaragenan belum dibahas detail oleh para peneliti.
Tujuan penelitian yang dilakukan ini adalah melakukan studi preparasi film biopolimer
kappa-karagenan dan menganalisis karakteristik film biopolimer serta mempelajari
peluangnya sebagai material komponen elektronika khususnya baterai. Dalam
penelitian ini film biopolimer diproyeksikan sebagai elektrolit penyedia ion dan kation
melalui penambahan garam yaitu amonium klorida (NH4Cl). Kualitas film kappakaragenan dikarakterisasi melalui pengujian Scanning Electron Microscopy (SEM), Xray diffraction (XRD), Tensile Strength, dan uji konduktivitas menggunakan EIS.
Peluang sebagai elektrolit pada baterai diuji melalui karakterisasi charge dan
discharge. Hasil uji morfologi menunjukkan bahwa permukaan kappa-karagenan
dengan tambahan NH4Cl lebih halus daripada kappa-karagenan murni. Hasil uji XRD
menunjukkan bahwa kappa-karagenan dengan NH4Cl bersifat semi-kristalin dan
memiliki intensitas tinggi dengan puncak sekitar 2? = 32ยบ. Investigasi hasil uji mekanik menghasilkan fleksibilitas film dengan KC dan KC+NH4Cl menunjukkan nilai
tegangan tarik terbesar adalah pada sampel KC+20wt% NH4Cl yaitu 0.2 Mpa dan
modulus elastisitas pada sampel KC+16,67wt% NH4Cl yaitu 2.94 Mpa lebih besar
dibandingkan dengan film KC yaitu 0,086 Mpa. Hasil uji EIS untuk KC dengan
tambahan NH4Cl menunjukkan konduktivitas film tertinggi sebesar 2,11 x 10-5 S/m,
cukup rendah dibandingkan penelitian sebelumnya yang mencapai konduktivitas
4,53x10-5 S/m. Untuk baterai organik dengan penambahan garam menunjukkan bahwa
tegangan maksimum adalah 3,1 V dan 2,1 V untuk baterai tanpa penambahan garam
melalui proses pengisian. Kemudian dilakukan pengujian kinerja baterai organik
dengan menambahkan beban berupa LED dan menghasilkan arus tertinggi sebesar
26,62 mA dan terendah 4,55 mA selama sekitar 16 menit sampai 65 menit pada proses
pengosongan.