digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

SUKARDI-ABSTRAK
PUBLIC Dwi Ary Fuziastuti

Kelancungan matematis adalah argumen atau kepercayaan yang menyesatkan (misleading argument or belief) yang didasarkan pada suatu kesalahan tertentu, biasanya tidak mudah dideteksi dan sering kali digunakan untuk menopang langkah pembuktian yang berujung pada kesimpulan yang tidak tepat. Fenomena kelancungan matematis kerap kali muncul dalam pembelajaran di kelas tanpa disadari oleh siswa maupun guru. Kelancungan matematis dapat menghambat pemahaman yang mendalam dan kemampuan penyelesaian masalah, baik pada guru maupun siswa, karena sangat berkaitan dengan kematangan pemahaman terhadap konsep matematika tertentu. Lebih lanjut, salah satu faktor yang berpotensi memunculkan kelancungan matematis dalam pembelajaran di kelas adalah guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan buku pengayaan yang bertujuan untuk meminimalisasi terjadinya kelancungan matematis untuk guru matematika sekolah menengah. Buku pengayaan yang dikembangkan juga diuji kevalidan, kepraktisan, dan efektivitasnya dalam mencapai tujuan tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan dengan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi lembar validasi ahli materi, lembar validasi ahli kegrafikaan, angket respons pengguna, lembar tes awal, lembar tes akhir, dan survei kejujuran. Sebelum buku pengayaan mulai dikembangkan, peneliti mengidentifikasi masalah di lapangan, yaitu besarnya potensi terjadinya kelancungan matematis dalam pembelajaran di kelas. Hal ini terukur dari rendahnya performa guru secara rata-rata dalam menyelesaikan tes awal yang diberikan sebelumnya. Pada tahap analisis ini, peneliti menetapkan 20 guru matematika tingkat SMP atau SMA/sederajat dari berbagai daerah di Indonesia sebagai subjek penelitian. Pemilihan sampel dilakukan dengan teknik penyampelan acak sederhana dengan menggunakan formulir kesediaan sebagai subjek penelitian, yang disebarkan pada grup WhatsApp yang berisikan guru-guru matematika peserta pelatihan LaTeX. Kemudian, penelitian dilakukan dengan merancang buku pengayaan yang meliputi penentuan judul buku, perancangan kover buku, tata letak, dan garis besar buku. Dari segi konten, buku pengayaan yang dikembangkan terdiri atas enam bab. Bab I berjudul “Pendahuluan”, menceritakan matematika secara umum dan memperkenalkan kelancungan matematis. Bab II hingga Bab VI secara berturut-turut membahas kelancungan matematis dalam bidang aritmetika, aljabar, geometri, kalkulus, dan statistika. Penyajian konten pada Bab II hingga Bab VI selalu diawali dengan sejarah masing-masing bidang tersebut, diikuti dengan cakupan materi, kemudian dilanjutkan dengan kasus-kasus kelancungan matematis yang terjadi. Setelah dihasilkan draf awal buku pengayaan, kegiatan penelitian dilanjutkan dengan memvalidasi buku pengayaan oleh 11 validator ahli materi dan 1 validator ahli kegrafikaan. Hasil pengolahan skor angket ahli materi dan kegrafikaan menunjukkan bahwa buku pengayaan yang dikembangkan dikategorikan sangat baik dari segi kevalidan. Revisi berdasarkan komentar dan saran yang disampaikan oleh validator kemudian dilakukan oleh peneliti. Pada tahap implementasi, buku yang telah divalidasi dan direvisi kemudian diujicobakan kepada subjek penelitian. Uji coba dilaksanakan selama satu bulan. Setelah masa uji coba selesai, subjek penelitian diminta untuk mengisi angket respons pengguna. Kemudian, tes akhir dan survei kejujuran diberikan kepada mereka. Analisis angket respons pengguna menginformasikan bahwa buku pengayaan dinyatakan praktis dengan kategori sangat baik. Lebih lanjut, hasil pengolahan data nilai tes awal dan tes akhir menunjukkan bahwa sebanyak 1 orang memperoleh skor gain ternormalisasi dengan kategori rendah, 13 orang dengan kategori sedang, dan 6 orang sisanya dengan kategori tinggi dengan tingkat kejujuran subjek penelitian sebesar 94,8%. Lebih lanjut, rata-rata perolehan skor gain ternormalisasi secara keseluruhan adalah 0,59. Dengan demikian, disimpulkan bahwa buku pengayaan yang dikembangkan dinyatakan cukup efektif dalam meminimalisasi kelancungan matematis.