ABSTRAK Alfi Amalia Ahmad
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 1 Alfi Amalia Ahmad
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 2 Alfi Amalia Ahmad
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 3 Alfi Amalia Ahmad
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 4 Alfi Amalia Ahmad
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 5 Alfi Amalia Ahmad
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 6 Alfi Amalia Ahmad
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
PUSTAKA Alfi Amalia Ahmad
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
LAMPIRAN Alfi Amalia Ahmad
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Sarana olahraga merupakan fasilitas yang dapat digunakan dan dimanfaatkan dalam
pelaksanaan kegiatan olahraga maupun pendidikan jasmani yang kemudian dapat
dikembangkan menjadi kawasan olahraga sebagai ruang publik untuk melakukan
berbagai aktivitas olahraga dengan menyediakan fasilitas olahraga dan fasilitas
penunjang. Sarana olahraga Caringin merupakan salah satu fasilitas olahraga yang
disediakan oleh Pemerintah Kota Bandung. Namun, pemanfaatan fasilitas olahraga
tersebut belum optimal karena hanya terdapat lapangan tenis dan futsal. Selain itu,
terdapat persoalan keterbatasan lahan untuk menyediakan fasilitas olahraga di
kawasan yang baru. Adanya dorongan dari masyarakat yang mulai menggemari
olahraga dan sadar akan pentingnya berolahraga untuk mengoptimalkan fasilitas
olahraga di lahan yang telah tersedia. Oleh karena itu, dilakukan perancangan ulang
sarana olahraga Caringin, Kota Bandung untuk mengatasi persoalan tersebut.
Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif deskriptif dan metode perancangan
fragmental dengan tahapan pengumpulan data melalui observasi dengan meninjau
kawasan berdasarkan penggunaan lahan, bentuk dan massa bangunan, sirkulasi,
jalur pedestrian, aktivitas pendukung, ruang terbuka, dan rambu penanda yang ada.
Selain itu, juga dilakukan studi literatur dan wawancara, kemudian analisis, dan
perumusan rencana perancangan. Perancangan ulang ini dilakukan dengan
mempertimbangkan kriteria, komponen, dan prinsip normatif, hasil dari analisis
tapak dan analisis potensi persoalan yang kemudian diwujudkan dalam kebijakan
perancangan mencakup visi, misi, tujuan, sasaran, prinsip, dan konsep perancangan
dan diwujudkan dalam bentuk program ruang dan tiga dimensi perancangan
kawasan olahraga Caringin, Kota Bandung. Perancangan kawasan olahraga
dilakukan untuk menciptakan kawasan olahraga yang inklusif untuk dapat diakses
dan digunakan oleh semua orang, aksesibel atau mudah diakses baik secara fisik
maupun non-fisik, dan dapat memberikan kenyamanan dengan fasilitas dan suasana
yang teduh, sehingga dapat menjadi solusi dari persoalan penyediaan fasilitas
olahraga di Kota Bandung.