digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dokumen Asli
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan

Peningkatan penetrasi pembangkit listrik tenaga surya terdistribusi pada jaringan distribusi didorong oleh transisi energi dan masa depan energi surya yang menjanjikan. Namun, integrasi pembangkit listrik tenaga surya ini dapat menimbulkan tantangan pada jaringan listrik yang ada. Artikel ini mengusulkan model untuk menentukan kapasitas maksimum pembangkit listrik tenaga surya terdistribusi yang dapat diintegrasikan tanpa melebihi batas operasional atau memerlukan peningkatan jaringan. Metode yang diusulkan menggunakan pendekatan optimasi multi-kendala dua tahap. Tahap pertama mengidentifikasi nilai kapasitas hosting potensial (LHC) dan skenario terburuk. Hasil dari tahap pertama kemudian menjadi referensi untuk tahap kedua, yang mengoptimalkan dalam batas LHC dan menstimulasi skenario terburuk. Metode pencarian dan kontrol parameter PSO (Particle Swarm Optimization) diteliti, dengan solusi terbaik dicapai menggunakan metode pencarian biseksi dan PSO-TVAC (Time- Varying Acceleration Coefficients). Model ini berhasil mengidentifikasi skenario terburuk: hari ke-7 pukul 09:10 WIB, dengan faktor pembatas berupa distorsi harmonik tegangan orde ke-26. Pendekatan ini menghasilkan model yang hemat waktu dan sumber daya untuk menghitung kapasitas hosting pembangkit listrik tenaga surya terdistribusi dengan membatasi jumlah simulasi optimasi yang diperlukan.