LAMPIRAN Firman
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Air asam tambang merupakan salah masalah lingkungan yang penting akibat dari
kegiatan pertambangan sehingga perlu dilakukan upaya pencegahan. Salah
satunya dengan metode pencampuran batuan yang bersifat PAF (Potential Acid
Forming) dicampur dengan material yang bersifat NAF (Non Acid Forming).
Kendala di lapangan adalah keterbatasan material NAF sehingga diperlukan
material lain yang berada di sekitar lokasi tambang, yaitu abu batubara sisa
pembakaran PLTU mulut tambang, baik bottom ash (BA) maupun fly ash (FA).
Potensi pemanfaatan abu batubara sebagai material campuran OB-CS (bersifat
PAF) dalam mencegah pembentukan air asam tambang (AAT) perlu dikaji.
Penelitian diawali dengan melakukan uji distribusi ukuran partikel sampel, uji
XRD, uji ICP-MS, uji statik, uji kinetik dan uji kualitas air. Uji geokimia
dilakukan untuk mengetahui potensi pembentukan asam dari batuan dan potensi
penetralan asam dari abu batubara. Simulasi pencampuran dilakukan dengan uji
kinetik metode free drainage column leach test (FDCLT). Pengaruh variasi
ukuran butir OB-CS (kasar dan halus), ratio abu:OB-CS (2:1, 1:1, dan 0,5:1) serta
pengaruh jenis abu batubara (FA BJS, BA BB dan BA BJS) dianalisis dari hasil
kualitas air lindian. Selanjutnya dilakukan analisis PHREEQC untuk mengetahui
kesetimbangan asam basa dalam campuran serta dilakukan perhitungan laju
kelarutan alkalinitas dan oksidasi pirit dari material campuran dengan
menggunakan fungsi peluruhan eksponensial reaksi orde satu.
Hasil penelitian ini adalah variasi ukuran butir OB claystone tidak berpengaruh
terhadap pH air lindian. Campuran FA BJS-OB-CS minimal dengan ratio 1,13:1
efektif mencegah terbentuknya AAT sedangkan campuran OB-CS dengan BA BB
dan BA BJS minimal dengan ratio 5,7:1 dan 6,9:1. Kesetimbangan asam basa
campuran tercapai dari ratio transfer mol mineral penetral yang bereaksi
(periclase, aragonit):mineral pembangkit asam (pirit) adalah 1:1. Semakin banyak
komposisi FA/BA dalam campuran, laju oksidasi pirit dan alkalinitas makin
lambat. Selain itu, laju kelarutan alkalinitas dan oksidasi pirit tepat habis
bersamaan dari campuran OB-CS dan FA BJS pada ratio 1:1,62.