ABSTRAK Puput Mutmainnah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Daerah penelitian berada di Kabupaten Klungkung dan Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali. Bali termasuk ke dalam Busur Volkanik Sunda yang ditemukan batuan beku volkanik berupa lava basalt dan asosiasinya sebagai produk dari gunungapi pada Zaman Tersier (Formasi Ulakan). Analisis petrologi batuan volkanik beserta dengan komposisi geokimia batuannya dapat mencerminkan karakteristik dari magma pembentuknya sehingga tatanan tektonik dan aktivitas volkaniknya dapat direkonstruksi.
Data dari pengamatan singkapan dan pengambilan sampel batuan yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer yang meliputi 24 sampel batuan volkanik (termasuk sebagai fragmen dari breksi) dianalisis petrografi dengan 8 sampel di antaranya dianalisis geokimia batuan menggunakan X-Ray Fluorescence (XRF), Inductively Coupled Plasma - Optical Emission Spectrometry (ICP-OES), dan Inductively Coupled Plasma Mass Spectrometry (ICP-MS). Selain itu, sebanyak 5 sampel matriks breksi dianalisis petrografi dengan 4 di antaranya dianalisis kandungan mikrofosil. Sedangkan, data sekunder yang digunakan dalam penelitian berupa 13 sampel data geokimia batuan berasal dari penelitian terdahulu yang telah dipublikasikan dan 8 sampel berasal dari tugas akhir terdahulu.
Letusan gunungapi di Bali pada Zaman Tersier terjadi secara efusif dengan sedikit eksplosif yang menghasilkan produk berupa lava basalt dengan asosiasi batuannya serta tuf. Lava basalt dengan asosiasinya terbentuk akibat interaksi yang kuat antara lava dan air dengan hadirnya sedimen dasar. Terdapat empat jenis struktur lava basalt yang dapat diamati, yaitu lava masif, lava bantal, breksi lava bantal terisolasi, dan breksi dengan fragmen pecahan lava bantal. Komposisi lava basalt (termasuk sebagai fragmen dari breksi) terdiri dari fenokris olivin, piroksen, dan sedikit plagioklas yang tertanam dalam masadasar kristal halus plagioklas, klinopiroksen, gelas volkanik, dan mineral opak dengan tekstur intersertal.
Berdasarkan hasil analisis geokimia pada lava basalt, magma gunungapi memiliki dua tipe kejenuhan, yaitu sangat tidak jenuh silika dan jenuh silika. Afinitas dari magma yang terbentuk berupa toleit hingga kalk-alkalin, tetapi memiliki kandungan K yang tinggi. Hasil Diagram Harker memperlihatkan bahwa magma gunungapi memiliki dua tren kogenetik yang berbeda. Selain itu, diferensiasi magma gunungapi berkaitan erat dengan proses fraksionasi kristal olivin, piroksen, dan plagioklas. Analisis diagram laba-laba menunjukkan bahwa gunungapi terbentuk dalam tatanan tektonik berupa subduksi busur kepulauan dengan indikasi adanya kontaminasi fragmen kerak benua yang menyebabkan tingginya kandungan K pada batuan.