ABSTRAK Ahmad Naufal
PUBLIC Latifa Noor PUSTAKA Ahmad Naufal
PUBLIC Latifa Noor
COVER Ahmad Naufal
EMBARGO  2027-04-24 
EMBARGO  2027-04-24 
BAB1 Ahmad Naufal
EMBARGO  2027-04-24 
EMBARGO  2027-04-24 
BAB2 Ahmad Naufal
EMBARGO  2027-04-24 
EMBARGO  2027-04-24 
BAB3 Ahmad Naufal
EMBARGO  2027-04-24 
EMBARGO  2027-04-24 
BAB4 Ahmad Naufal
EMBARGO  2027-04-24 
EMBARGO  2027-04-24 
BAB5 Ahmad Naufal
EMBARGO  2027-04-24 
EMBARGO  2027-04-24 
Basa Schiff merupakan kelompok senyawa yang mirip dengan aldehid dan keton dengan
gugus karbonil digantikan oleh gugus imina atau azometina. Basa Schiff memiliki struktur
umum yaitu R2C=NR’(R’ ? H). Basa schiff dapat diperoleh melalui reaksi kondensasi
antara gugus karbonil dengan amina primer. Senyawa basa schiff N,N?-bis(vanilliden)-1,3
propanediamina merupakan satu di antara basa schiff yang menarik karena menggunakan
bahan baku yang berasal dari alam yaitu vanilin. Pada penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya senyawa ini disintesis dengan menggunakan metode tradisional seperti refluks
yang memerlukan waktu 6-8 jam. Untuk mendapatkan senyawa ini dengan waktu reaksi
yang cepat maka digunakan metode Microwave Assisted Organic Synthesis (MAOS).
Senyawa p-vanilin direaksikan dengan senyawa 1,3-propanadiamina dengan perbandingan
mol 2:1 dengan pelarut etanol dengan metode MAOS (120 W) pada 70 °C selama 60 menit.
Campuran reaksi lalu dipisahkan dengan metode KLT preparatif sehingga didapat dua noda
produk yang murni dengan total rendemen 54,28%. Kedua produk tersebut lalu
dikarakterisasi menggunakan metode IR dan NMR. Kedua produk memberikan puncak
serapan IR vibrasi regangan C=N masing-masing pada 1641 dan 1640 cm?1. Produk 2
memberikan vibrasi regangan C=C khas senyawa aromatik pada 1595 cm?1. Hasil
pengukuran 1H-NMR produk 2 memberikan sinyal khas proton HC=N pada 8,21 ppm,
sinyal proton CH2-O pada geseran kimia 3,95 ppm, dan sinyal proton khas senyawa
aromatik pada geseran kimia 6,91; 7,13; dan 7,23 ppm.