digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak : Daerah penelitian merupakan pemukiman transmigrasi yang terletak di pesisir pantai Lampung Utara. Daerah ini sangat dipengaruhi pasang surut air laut. Air laut dapat masuk ke hulu sungai sejauh 20 Km. Air sungai maupun air tanah dangkal berwarna kecoklatan dan payau sehingga tidak memenuhi standard kualitas air minum. Untuk memenuhi kebutuhan air minum masyarakat menampung air hujan. Pada musim kemarau masyarakat menggunakan air tanah dalam dari Sumur bor yang disediakan, atau mengambil air di hulu sungai Pedada dan Mesuji. Dalam mengkonsumsi air tanah dalam ada sekelompok masyarakat mengeluh bahwa air terasa tidak enak dan pahit. Inilah yang mendorong penulis untuk mencoba meneliti kualitas air tanah dalam. Tujuan penelitian ini mencoba menelusuri mengapa kualitas air tanah dalam di sumur bor SB-04 relatif rendah dan bagaimana penyebaran unsur-unsur utama serta jenis air yang terdapat di daerah penelitian. Mengingat terbatasnya air tanah dalam maka perlu dicari berapa lama waktu pemompaan agar mendapatkan kualitas air tanah yang memadai tanpa mengganggu kondisi hidrogeologi. Metoda yang dipakai untuk menyelesaikan masalah ini adalah melakukan pembandingan/komparatif dengan basil penelitian terdahulu dan menggunakan model matematis dalam memprediksi kecenderungan unsur-unsur utama seperti Na+, K+, Ca++, Mg++, HCOa , Cl , SO4w, DHL dan TDS. Dengan bantuan komputer dan perangkat lunak diperoleh hasil sebagai berikut: 1.Kontur penyebaran unsur-unsur dan tinggi pizometrik. 2.Fluktuasi dan kecenderungan unsur-unsur terhadap waktu pemompaan. 3.Pemompaan dengan debit 2 liter per detik selama 10 jam secara terus-menerus tidak menampakkan perubahan kualitas air yang mencolok, dalam memperoleh kualitas air yang memadai. Jenis air tanah di Rawajitu menurut diagram Durov adalah Tipe Na-HCQs.