digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Dhani Alwandika
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Chlorella vulgaris merupakan salah satu spesies mikroalga yang umum digunakan untuk produksi lipid karena laju pertumbuhan dan kemampuan adaptabilitas yang tinggi. Metode yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi biomassa dan lipid pada mikroalga adalah dengan penambahan logam berat kobalt. Namun, jumlah kobalt yang berlebihan akan memberikan efek toksik bagi pertumbuhan mikroalga sehingga perlu dilakukan optimasi untuk mengetahui konsentrasi kobalt yang optimuim. Penelitian ini bertujuan untuk: (i) Menentukan konsentrasi kobalt optimum terhadap produktivitas lipid C. vulgaris dan (ii) Menentukan fase panen optimum terhadap produktivitas lipid C. vulgaris yang diberikan suplementasi kobalt. Penelitian dilakukan dengan mengkultivasi C. vulgaris pada medium pupuk Nutri-compD (0,72 g/L), dengan pencahayaan 100 ?mol m?2 s?1, fotoperiode 16:8 (terang:gelap), dan aerasi 1,5 vvm. Kobalt ditambahkan dengan konsentrasi akhir 1, 2, dan 3 ?M. Pemanenan dilakukan pada tiga fase berbeda berdasarkan kurva pertumbuhannya, yakni fase awal stasioner (6 hari), tengah stasioner (13 hari), dan akhir stasioner (20 hari). Lipid diekstraksi dari biomassa kering dengan metode Bligh and Dyer menggunakan pelarut kloroform dan metanol (2:1) untuk kemudian dihitung jumlahnya. Kondisi pertumbuhan paling optimal didapatkan pada penambahan kobalt 1 ?M dengan laju pertumbuhan spesifik 0,66 ± 0,03/hari serta generation time 1,06 ± 0,20 hari. Hasil fraksi lipid (23,43 ± 1,31% b/b) dan total lipid (8,91 ± 1,17 gr/L) tertinggi didapatkan pada fase akhir stasioner (20 hari) dengan penambahan kobalt 2 ?M. Namun, hasil produktivitas biomassa (104,8 ± 7,77 mg/L/hari) dan lipid (21,2 ± 0,25 mg/L/hari) tertinggi didapatkan pada fase tengah stasioner (13 hari) dengan penambahan kobalt 2 ?M. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemanenan pada fase tengah stasioner (13 hari) dengan penambahan kobalt 1 ?M memiliki nilai produktivitas biomassa dan lipid tertinggi. Melalui uji two-way ANOVA diamati bahwa fase panen dan konsentrasi kobalt secara signifikan mempengaruhi produktivitas lipid, serta diamati adanya interaksi signifikan antara keduanya (p-value < 0,05).