digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

23220033 Danny Candra Rumantyo.pdf
PUBLIC Dessy Rondang Monaomi

Smart grid adalah sistem jaringan listrik cerdas yang mengintergrasikan jaringan Internet dengan listrik dengan mengumpulkan dan menganalisis informasi transmisi, distribusi, dan konsumsi daya listrik secara real time. Pada era ini, kasus cyber crime dan security breach semakin meningkat yang menargetkan Internet of Things (IoT). Kerentanan keamanan, dapat dimanfaatkan oleh penyerang untuk menjadi “pintu masuk” dalam melancarkan eksploitasi lebih lanjut. Ancaman keamanan pada smart grid berpotensi menyebabkan pencurian akses, melemahkan fungsionalitas penyaluran utilitas listrik, dan pencurian data pribadi. Dengan adanya ancaman dan kerentanan, perlu dilakukan langkah mitigasi dan pencegahan salah satunya menggunakan metode forensic readiness. Kesiapan forensik berfokus menggunakan pendekatan proaktif untuk mengumpulkan bukti digital sebelum insiden terjadi. Kesiapan forensik pada IoT memiliki tantangan tersendiri bagi para investigator, hal ini dikarenakan karakteristik perangkat IoT yang unik dan heterogen. Penelitian ini bertujuan untuk mendesain sistem kesiapan forensik di lingkungan IoT. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Design Science Rescearch Methodology (DSRM). Penelitian ini menggunakan embedded system, node sensor, dan data aggregator/gateway sebagai representasi arsitektur smart grid. Proses pengumpulan bukti dalam bentuk log diterapkan pada sisi gateway, dengan memanfaatkan algoritma random forest. Algoritma random forest dapat memprediksi pola serangan dari kumpulan dataset yang telah dilatih, dengan menggabungkan beberapa pohon keputusan secara acak. Hasil penelitian menunjukkan sistem kesiapan forensik dapat secara proaktif mengumpulkan bukti digital saat terjadi serangan DoS yang menargetkan availability. Keaslian bukti digital yang dipreservasi menggunakan SHA-512 dapat dibuktikan sehingga memenuhi aspek integrity.