Dalam industri otomotif yang terus berkembang saat ini, meningkatkan efisiensi dan efektivitas konversi kendaraan telah menjadi prioritas utama. Hal ini disebabkan oleh regulasi yang semakin berkembang untuk mewujudkan net zero emission di tengah isu perubahan iklim. Salah satu cara untuk menekan perubahan iklim yaitu dengan menkonversi kendaraan dari mesin pembakaran dalam ke listrik. Penelitian ini fokus pada modifikasi dari bus konvensional ke listrik, yang dinilai efisien dari segi biaya dan manufaktur. Namun, modifikasi tersebut perlu dievaluasi dari segi perubahan distribusi beban yang terjadi karena dapat mempengaruhi CoG pada struktur sasis bus. Penimbangan pada sasis dilakukan dengan cara pengukuran letak CoG arah sumbu longitudinal. Pada penimbangan tersebut diperoleh berat sasis dengan komponen elektrik adalah 2774 kg sedangkan berat pada model CAD adalah 2760,78 kg. Berat total komponen elektrik adalah 1612 kg sedangkan upper structure adalah 3036,4 kg. Pemodelan distribusi beban sepanjang sasis dilakukan dengan pendekatan Finite Element Analysis. Sasis yang bertumpu pada as roda dimodelkan pada 8 kondisi batas berupa 2 fix support di bagian depan dan 6 roller support di bagian belakang. Kemudian, metode analisis linear statik diterapkan melalui simulasi numerik. Respons struktur sasis yang didapatkan saat kondisi beban elektrik diperoleh nilai displacement sebesar 2,437 mm, stress 52,6 MPa dan reaction force 6127 N. Sementara, untuk beban penambahan upper structure yang diperoleh nilai displacement sebesar 1,147 mm, stress 58,12 MPa dan reaction force 8115 N. Hasil gaya reaksi digunakan untuk mengetahui nilai defleksi di setiap pegas daun. Variasi kekakuan dari pegas daun dengan iterasi ???? sebesar 100 N/mm sampai dengan ???? sebesar 1000. Hasil defleksi di setiap pegas daun dari simulasi dibandingkan dengan hasil teoritik. Dari investigasi nilai kekakuan pada suspensi pegas daun depan sekitar 213 N/mm dan belakang sekitar 320 N/mm.