Perairan Waipoga terletak di Teluk Cenderawasih bagian timur, utara Papua. Arus bawah Pantai Papua mengalir pada kedalaman 50 - 1000 m di sepanjang pantai Papua, termasuk di perairan Waipoga. Penelitian ini melakukan estimasi kecepatan arus laut dalam di perairan Waipoga yang diperkirakan sejak Holosen Tengah. Untuk meneliti arus laut pada masa lampau, diperlukan data proksi, dalam penelitian ini digunakan inti sedimen dasar laut.
Pada penelitian ini digunakan inti sedimen GM3-2018-WPG.04 yang diambil oleh Balai Besar Survei dan Pemetaan Geologi Kelautan (BBSPGL) pada tahun 2018. Sedimen inti diambil menggunakan gravity corer pada kedalaman 462 m dengan panjang 206 cm. Sedimen inti dicuplik tiap kedalaman 10 cm, kemudian diolah di laboratorium untuk menghilangkan material lain dan hanya menyisakan butiran sedimen. Selanjutnya, dianalisis menggunakan Laser Particle Analyzer jenis Malvern Mastersizer 3000 dan program GRADISTAT v9.1. Berdasarkan hasil analisis besar butir, diperoleh rata-rata diameter butir sebesar 9,1 - 34,4 ?m dan inti sedimen GM3-2018-WPG.04 didominasi oleh lanau.
Untuk mengestimasi kecepatan arus laut dalam berdasarkan diameter besar butir digunakan persamaan yang diinisiasi oleh Ledbetter (1986), menggunakan rata-rata sedimen yang berukuran 10 - 63 ?m (sortable silt). Kecepatan arus laut dalam perairan Waipoga pada masa penelitian memiliki estimasi minimal 33,8 cm/s dan maksimal 49 cm/s, dengan recent velocity berkisar 36,7 cm/s. Estimasi kecepatan yang diperoleh dari penelitian ini memiliki perbedaan 2,3 - 13,3 cm/s dengan kecepatan arus bawah Pantai Papua dari pengukuran langsung (penelitian-penelitian terdahulu). Sejak Holosen Tengah, perairan Waipoga dan sekitarnya mengalami peristiwa El NiƱo-like yang cukup intens.