COVER Gregorius Stanley
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Gregorius Stanley
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Gregorius Stanley
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Gregorius Stanley
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Gregorius Stanley
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Gregorius Stanley
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Gregorius Stanley
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Gregorius Stanley
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PT Banyupenta Maskom Wijaya adalah salah satu perusahaan skala menengah
yang bergerak di bidang peralatan perbankan dan supplier teknologi informasi dari
perbankan. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1998 dengan melakukan penjualan
peralatan perbankan dan infrastruktur teknologi informasi untuk perbankan dalam
bentuk perangkat keras dan perangkat lunak. Sejak tahun 2019, jumlah pesanan
yang diterima oleh Banyupenta tidak mencapai target tahunan. Hal tersebut terjadi
karena terdapat banyak masalah dalam Banyupenta, seperti penyerahan tanggung
jawab, perbedaan beban kerja, penyampaian pendapat, penundaan pekerjaan, dan
miskomunikasi informasi sehingga berdampak ke dalam efektivitas Banyupenta.
Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan yang
terjadi dalam Banyupenta dan merancang intervensi untuk mengatasi permasalahan
tersebut. Proses identifikasi permasalahan hingga perancangan intervensi disebut
dengan proses pengembangan organisasi.
Proses identifikasi masalah pada banyupenta dimulai dengan menilai efektivitas
Banyupenta untuk mengetahui fokus perbaikan dalam penelitian ini. Penilaian
efektivitas organisasi dilakukan dengan model Competing Values Framework.
Hasil penilaian efektivitas menunjukkan bahwa dimensi kepemimpinan
organisasional dalam Banyupenta merupakan dimensi yang tidak efektif. Dari
penilaian efektivitas organisasi tersebut dilakukan diagnosis organisasi untuk
mengidentifikasi masalah organisasi. Model diagnosis organisasi yang digunakan
adalah model Preziosi. Dimensi kepemimpinan organisasional dalam efektivitas
organisasi berhubungan dengan elemen leadership dan helpful mechanisms dalam
diagnosis organisasi sehingga diagnosis yang dilakukan pada penelitian ini adalah
diagnosis pada elemen leadership dan helpful mechanisms. Berdasarkan hasil
diagnosis yang telah dilakukan, elemen leadership dan helpful mechanisms
bermasalah dengan indikator penguji yang bernilai dibawah netral adalah pengaruh
yang diberikan oleh pemimpin, pengikutsertaan dalam pengambilan keputusan,
bantuan dari atasan, dan keterbukaan antar divisi. Selanjutnya, dilakukan
perancangan intervensi sesuai dengan hasil diagnosis Banyupenta. Intervensi yang berhubungan dengan komunikasi, pengambilan keputusan, kepemimpinan, dan
dinamika kelompok adalah intervensi proses manusia. Berdasarkan indikator
permasalahan yang dialami Banyupenta, yaitu komunikasi, pengambilan
keputusan, dan kepemimpinan, usulan pengembangan organisasi adalah penerapan
kepemimpinan partisipatif. Jenis intervensi yang diterapkan dalam Banyupenta
yang sesuai dengan kondisi dan keinginan perusahaan adalah intervensi kelompok.
Intervensi kelompok dilakukan dengan penerapan program kepemimpinan
partisipatif berupa pertemuan perusahaan secara berkala dengan konten yang
mencakup konsultasi, pengambilan keputusan perusahaan, desentralisasi,
penyampaian kemajuan perusahaan, rencana mingguan, target mingguan, evaluasi
mingguan, dan manajemen demokrasi.