digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Gregorius Stanley
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Gregorius Stanley
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Gregorius Stanley
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Gregorius Stanley
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Gregorius Stanley
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Gregorius Stanley
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Gregorius Stanley
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Gregorius Stanley
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PT Banyupenta Maskom Wijaya adalah salah satu perusahaan skala menengah yang bergerak di bidang peralatan perbankan dan supplier teknologi informasi dari perbankan. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1998 dengan melakukan penjualan peralatan perbankan dan infrastruktur teknologi informasi untuk perbankan dalam bentuk perangkat keras dan perangkat lunak. Sejak tahun 2019, jumlah pesanan yang diterima oleh Banyupenta tidak mencapai target tahunan. Hal tersebut terjadi karena terdapat banyak masalah dalam Banyupenta, seperti penyerahan tanggung jawab, perbedaan beban kerja, penyampaian pendapat, penundaan pekerjaan, dan miskomunikasi informasi sehingga berdampak ke dalam efektivitas Banyupenta. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan yang terjadi dalam Banyupenta dan merancang intervensi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Proses identifikasi permasalahan hingga perancangan intervensi disebut dengan proses pengembangan organisasi. Proses identifikasi masalah pada banyupenta dimulai dengan menilai efektivitas Banyupenta untuk mengetahui fokus perbaikan dalam penelitian ini. Penilaian efektivitas organisasi dilakukan dengan model Competing Values Framework. Hasil penilaian efektivitas menunjukkan bahwa dimensi kepemimpinan organisasional dalam Banyupenta merupakan dimensi yang tidak efektif. Dari penilaian efektivitas organisasi tersebut dilakukan diagnosis organisasi untuk mengidentifikasi masalah organisasi. Model diagnosis organisasi yang digunakan adalah model Preziosi. Dimensi kepemimpinan organisasional dalam efektivitas organisasi berhubungan dengan elemen leadership dan helpful mechanisms dalam diagnosis organisasi sehingga diagnosis yang dilakukan pada penelitian ini adalah diagnosis pada elemen leadership dan helpful mechanisms. Berdasarkan hasil diagnosis yang telah dilakukan, elemen leadership dan helpful mechanisms bermasalah dengan indikator penguji yang bernilai dibawah netral adalah pengaruh yang diberikan oleh pemimpin, pengikutsertaan dalam pengambilan keputusan, bantuan dari atasan, dan keterbukaan antar divisi. Selanjutnya, dilakukan perancangan intervensi sesuai dengan hasil diagnosis Banyupenta. Intervensi yang berhubungan dengan komunikasi, pengambilan keputusan, kepemimpinan, dan dinamika kelompok adalah intervensi proses manusia. Berdasarkan indikator permasalahan yang dialami Banyupenta, yaitu komunikasi, pengambilan keputusan, dan kepemimpinan, usulan pengembangan organisasi adalah penerapan kepemimpinan partisipatif. Jenis intervensi yang diterapkan dalam Banyupenta yang sesuai dengan kondisi dan keinginan perusahaan adalah intervensi kelompok. Intervensi kelompok dilakukan dengan penerapan program kepemimpinan partisipatif berupa pertemuan perusahaan secara berkala dengan konten yang mencakup konsultasi, pengambilan keputusan perusahaan, desentralisasi, penyampaian kemajuan perusahaan, rencana mingguan, target mingguan, evaluasi mingguan, dan manajemen demokrasi.