digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Fifi Febiliyanti
PUBLIC yana mulyana

Akupunktur “GI”merupakan hasil pengembangan akupunktur klasik dengan menggabungkan ilmu kedokteran barat berdasarkan pemijatan. Akupunktur ini masih memiliki keterbatasan terkait parameter serta efektivitasnya terhadap berbagai penyakit. Pada klinik tempat dilakukannya penelitian ini yang sekaligus mempraktekkan akupunktur “GI”, kasus nyeri otot salah satunya yaitu fibromyalgia merupakan kasus yang paling sering ditemui. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas akupunktur “GI”terhadap kasus fibromyalgia di klinik tersebut melalui wawancara terarah pasien dengan menggunakan kuesioner dampak fibromyalgia/FIQ sebagai parameter. Wawancara dilakukan terkait kondisi awal & akhir setelah pasien menjalani terapi akupunktur “GI”selama ± 1 bulan. Dari hasil penelitian ditunjukan bahwa terjadi penurunan skor FIQ antara kondisi sebelum dan sesudah dilakukannya akupunktur “GI”. Skor FIQ sebelum akupunktur tercatat sebesar (70,86 ±11,83) dan sesudah akupunktur tercatat sebesar (44,97 ±8,43) dengan persentase rata-rata penurunan sebesar 36,5% (p<0,05). Pada penelitian juga dilakukan pengkajian efektivitas terapi akupunktur “GI” yang disertai latihan fisik dengan pembanding yaitu terapi dengan akupunktur “GI”saja. Nilai rata-rata penurunan skor FIQ untuk terapi akupunktur “GI”yang disertai latihan fisik sebesar (29,97 ±9,36) sementara dengan akupunktur “GI”saja sebesar (20,60 ±7,42) (p<0,05). Dapat disimpulkan bahwa terapi akupunktur “GI”efektif signifikan dalam mengurangi gejala fibromyalgia dan terapi akupunktur “GI”yang disertai latihan fisik dinilai lebih efektif dibandingkan terapi tunggal akupunktur “GI”dalam penanganan gejala fibromyalgia.