Latar Belakang dan Tujuan: Salah satu teknik penting dalam sepak bola adalah
menyundul bola (heading) yang dapat digunakan dalam bentuk permainan
menyerang dan bertahan. Menyundul tanpa menggunakan pelindung kepala bisa
menyebabkan cedera pada kepala. Anak-anak merupakan segmen paling berisiko
mengalami cedera saat menyundul bola karena fisiologi yang kurang mendukung
dan kurang pemahaman tentang teknik menyundul yang baik. Penelitian ini
bertujuan untuk mengevaluasi gaya impak dan kontraksi otot sternocleidomastoid
pada respon kepala anak-anak berdasarkan ukuran bola dan teknik menyundul
dengan dan tanpa ayunan badan (backswing). Metode: Sebanyak 30 orang
pemain sepak bola sebagai subjek penelitian serta model yang menggambarkan
kepala anak-anak dan remaja. Alat ukur yang digunakan adalah sensor
accelerometer untuk mengukur gaya impak/benturan berdasarkan perubahan
percepatan dan EMG untuk merekam besar kontraksi otot sternocleidomastoid
saat menyundul bola. Hasil: Teknik menyundul dengan ayunan badan
(backswing) menghasilkan gaya impak yang lebih besar dibandingkan tanpa
ayunan badan (backswing) sehingga teknik menyundul ini bisa digunakan dalam
bentuk bertahan dan menyerang serta ditunjang dengan kontraksi otot yang lebih
besar maka resiko cedera juga akan menurun, akan tetapi teknik ini mempunyai
kelemahan yaitu memerlukan timing yang tepat agar kepala lebih siap saat
menyundul dan benturan yang didapatkan realtif besar. Kontraksi otot yang
dihasilkan oleh anak-anak lebih kecil dibandingkan anak remaja dan orang
dewasa, sehingga kemungkinan resiko cedera dan patah tulang leher lebih besar
pada anak-anak karena anak-anak menyerap kekuatan bola lebih besar
dibandingkan orang dewasa. Gaya impak yang diterima oleh model kepala anakanak lebih besar dibandingkan model remaja (p<0.01). Semakin besar ukuran bola
maka, semakin besar gaya impak yang diterima oleh kepala dan sebaliknya,
semakin kecil massa kepala maka benturan yang diterima semakin besar.
Kesimpulan: Anak-anak menjadi segmen yang rentan terhadap resiko cedera
karena lingkar kepala dan berat kepala yang kecil, serta kekuatan otot yang masih
lemah sehingga diperlukan bola yang sesuai dan latihan otot yang tepat. Teknik
menyundul dengan ayunan badan menghasilkan momentum yang lebih besar serta
kontraksi otot yang besar sehingga dengan teknik ini bisa mengurangi resiko
cedera pada kepala.