Duapuluh sampel batubara dari daerah Murung Raya diambil untuk diketahui nilai
free swelling index (FSI), komposisi mikroskopi, dan kimia batubara. Hasil
analisis digunakan untuk menginvestigasi tingkat pengaruh beberapa parameter
(reflektan vitrinit, komposisi maseral, moisture, ash, volatile matter, fixed carbon,
carbon, hydrogen, nitrogen, oxygen, dan total sulphur) terhadap nilai FSI. Selain
itu hasil analisis yang diperoleh juga digunakan untuk menduga kondisi geologi
terbentuknya natural coke (kokas alam) di daerah Murung Raya. Sampel
diperoleh dari hasil pemboran dan channel sampling, kemudian dipilih
berdasarkan perbedaan lithotype dari lima seam yang berbeda. Nilai FSI memiliki
rentang nilai dari 1 sampai 7,5, diduga komposisi mikroskopi dan kimia batubara
sebagai parameter yang berpengaruh sedangkan struktur geologi lokal dan
regional mempengaruhi sifat fisik dan kimia batubara di alam yang menjadi faktor
penyebab terbentuknya natural coke. Analisis statistika regresi linier digunakan
untuk mengetahui korelasi antara hasil analisis mikroskopi (reflektan vitrinit (???? ?r)
dan komposisi maseral) dan analisis kimia (proksimat dan ultimat) terhadap hasil
analisis FSI. Hasil korelasi menunjukkan hanya tiga parameter yang dominan
mempengaruhi nilai FSI yaitu : moisture (r = -0,52), fixed carbon (r = +0,62), dan
carbon (r = +0,57). Berdasarkan pendekatan laboratorium yang telah dilakukan,
bahwa efek panas dari struktur geologi lokal khususnya Intrusi Sintang tidak
sampai mempengaruhi kondisi batubara (fisik dan kimia) yang dapat merubahnya
menjadi natural coke.