digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Arif
PUBLIC Resti Andriani

BAB 1 Arif
PUBLIC Resti Andriani

BAB 2 Arif
PUBLIC Resti Andriani

BAB 3 Arif
PUBLIC Resti Andriani

BAB 4 Arif
PUBLIC Resti Andriani

BAB 5 Arif
PUBLIC Resti Andriani

BAB 6 Arif
PUBLIC Resti Andriani

PUSTAKA Arif
PUBLIC Resti Andriani

Endapan Arinem merupakan endapan sulfidasi rendah yang didominasi oleh endapan base metal. Urat Arinem terdiri dari dua sistem urat yang berarah N10oE dan N160oE dengan dip sekitar 68-83o serta panjang vein 5900 m. Endapan urat daerah Arinem dikontrol oleh struktur berupa sesar. Ada lima sesar normal utama yang berarah Utara-Selatan serta Timur Laut-Barat Daya di dalam wilayah penelitian. Beberapa sesar melintang, berarah Barat Laut-Tenggara dan Timur Laut-Barat Daya, menimbulkan pergeseran lokal zona vein. Urat Arinem terbentuk di sepanjang sungai Cikandang dan anak sungainya seperti Cipanengen serta sungai Cibatarua yang mengalir dari utara ke selatan. Mineralisasi di daerah penelitian terjadi semenjak kehadiran batuan andesit yang mengintrusi batuan basaltik seperti tuff, breksi & lava flows. Oleh karena itu, batuan andesit bertindak sebagai batuan pembawa mineralisasi. Hal ini dapat dibuktikan dengan kehadiran urat pada andesit yang memotong batuan basaltik. Himpunan mineral bijih dari vein Arinem didominasi oleh mineral sulfidasi yaitu pirit, kalkopirit, galena, sfalerit, cinabar dengan sejumlah kecil mineral oksida seperti hematit, limonit dan malasit. Mineral bijih tersebut terbentuk pada kuarsa dengan tekstur saccharoidal, colloform, vuggy silica, struktur comb, zonal, lattice bladed, banded dan massif.