digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhammad Dhiya Algifari
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER _Muhammad Dhiya Algifari.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB I _Muhammad Dhiya Algifari.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB II _Muhammad Dhiya Algifari.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB III _Muhammad Dhiya Algifari.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB IV_Muhammad Dhiya Algifari.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB V_Muhammad Dhiya Algifari.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Muhammad Dhiya Algifari
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Sebagai negara dengan jumlah penduduk terbanyak ke-4 di dunia, Indonesia memiliki kebutuhan energi yang sangat besar setiap tahunnya. Energi angin merupakan salah satu sumber energi baru dan terbarukan yang berpotensial di Indonesia dengan potensi sebesar 60,65 MW. Meski begitu, sebagian besar wilayah Indonesia memiliki kecepatan angin yang rendah (di bawah 4 m/s). Oleh karena itu, perlu dikembangkan turbin angin yang cocok digunakan pada kondisi kecepatan angin yang rendah. Salah satu alternatifnya ialah turbin angin Savonius. Turbin Savonius memiliki konstruksi sederhana dengan biaya yang murah sehingga cocok digunakan di Indonesia. Akan tetapi, turbin angin Savonius memiliki efisiensi yang rendah. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan analisis numerik pengaruh penggunaan celah pada sudu rotor Savonius terhadap performa turbin. Analisis numerik dilakukan secara simulasi CFD menggunakan perangkat lunak ANSYS Fluent. Simulasi dilakukan secara dinamis untuk mengetahui nilai performa rotor dengan koefisien daya dan torsi sebagai parameternya. Selain itu, dilakukan juga analisis singkat terkait penggunaan rotor dengan sudu berbentuk setengah elips terhadap performa dan aliran udara di sekitar rotor. Keberadaan celah pada sudu rotor dapat mengurangi tekanan udara pada zona stagnasi returning blade ketika rotor berada pada posisi tegak lurus dengan arah angin. Akan tetapi, aliran udara melalui celah tersebut juga mendisrupsi aliran pada bagian overlap sehingga meningkatkan perbedaan tekanan udara pada returning blade. Selain itu, ketika rotor berada pada posisi sejajar arah angin, keberadaan celah menyebabkan gangguan pada aliran udara di sepanjang bagian konveks advancing blade sehingga menurunkan gaya angkat.