Jumlah objek pajak sangat banyak dan menyebar di seluruh wilayah Indonesia, sedangkan jumlah tenaga penilai dan waktu pelaksanaan penilaian yang tersedia sangat terbatas, maka pelaksanaan penentuan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) Bumi atau tanah tidak semua dapat dilakukan secara individual. Penilaian secara massal merupakan alternatif pelaksanaan pekerjaan penilaian di Direktorat Jenderal Pajak. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membuat model nilai tanah yang dapat menggambarkan serta memprediksi nilai tanah di suatu wilayah dengan baik dan akurat berdasar data sampel yang diperoleh. Estimasi nilai tanah dilakukan dengan menggunakan metode Analisis Regresi Berganda dan Jaringan Syaraf Tiruan (JST). Variabel yang digunakan adalah variabel terikat berupa nilai tanah dan variabel bebas terdiri dari variabel eksogen dan endogen. Variabel eksogen berupa faktor lokasi yang direpresentasikan dalam bentuk Jarak dari Pusat Perdagangan, Jarak dari Fasilitas Pendidikan, Jarak dari Fasilitas Kesehatan dan Jarak dari Jalan. Variabel endogen berupa Lebar Jalan, Luas Tanah dan Lebar Sisi Depan Objek. Pengukuran jarak dilakukan dengan menggunakan metode jarak tempuh terdekat. Penggunaan variabel jarak dilakukan dalam bentuk jarak asli dan jarak resiprokal (1/jarak). Analisis penelitian dilakukan dengan cara membandingkan akurasi model dari nilai koefisien determinasi (Adjusted R2) dan tingkat kesalahan estimasi (SEE). Model yang dibandingkan adalah: pertama, antara model JST dengan model JST hasil penelitian terdahulu menggunakan pengukuran jarak lurus. Kedua, membandingkan antara model regresi menggunakan variabel eksogen dan model regresi menggunakan variabel eksogen dan endogen. Ketiga, model-model menggunakan jarak asli dan jarak resiprokal (1/jarak) baik regresi atau JST. Keempat, antara model regresi dan model JST. Analisis juga dilakukan dengan membandingkan hasil penerapan model berupa nilai tanah estimasi terhadap nilai tanah observasi. Hasil uji statistik diperoleh empat model regresi, yaitu model aditif menggunakan variabel eksogen dengan jarak resiprokal, model aditif menggunakan variabel eksogen dan endogen dengan jarak resiprokal, model multiplikatif menggunakan variabel eksogen dan endogen dengan jarak asli dan model multiplikatif menggunakan variabel eksogen dan endogen dengan jarak resiprokal. Model aditif menggunakan variabel eksogen dan endogen dengan jarak resiprokal terpilih sebagai model terbaik metode regresi karena memiliki koefisien determinasi tertinggi dan kesalahan estimasi terendah. Model JST menggunakan jarak asli lebih baik dibandingkan model JST menggunakan jarak resiprokal dan merupakan model terbaik diantara model regresi maupun JST. Dibandingkan dengan penelitian terdahulu, penelitian ini belum menghasilkan model JST yang lebih baik.