digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Rosyadaturrahmah Azniro [18319041].pdf
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan

Banyaknya kasus diabetes yang terjadi di dunia memberikan dampak terhadap pengembangan alat ukur kadar glukosa darah. Hal tersebut terjadi karena pengukuran kadar glukosa darah merupakan salah satu pondasi utama dalam penanganan kasus diabetes. Berbagai macam metode pengukuran kadar glukosa darah dikembangkan untuk mendukung kenyamanan pengguna dalam melakukan pengukuran kadar glukosa darah. Secara konvensional, pengukuran kadar glukosa darah dilakukan secara invasif untuk memperoleh sampel darah. Pengukuran invasive dapat menimbulkan ketidaknymanan bagi pengguna dan biaya yang dikeluarkan relatf besar akibat habis pakai. Saat ini, telah ada metode pengukuran minimally invasive seperti implan alat ukur kadar glukosa. Namun, hal tersebut masih menimbulkan risiko seperti penolakan jaringan tubuh. Oleh karena itu, dikembangkan metode non invasif sebagai solusi altematif permasalahan tersebut. Metode non invasif yang dikembangkan sangat bervariasi, salah satunya memanfaatkan prinsip kerja optikal. Metode optikal antara lain mencakup spektroskopi Raman, spektroskopi cahaya NIR, fotoakustik, dan sebagainya. Dalam penelitian ini dirancang rangkaian antarmuka perangkat keras alat ukur kadar gula darah non invasif dengan metode spektroskopi NIR yang didasari oleh Hukum Beer Lambert. Panjang gelombang cahaya NIR yang digunakan pada penelitian ini adalah 1460 nm dan 1650 nm. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, tegangan keluaran sensor dengan panjang gelombang sumber cahaya 1460 nm berbanding lurus dengan konsentrasi glukosa, sedangkan tegangan keluaran sensor dengan panjang gelomb ang sumber cahaya 1650 nm berbanding terbalik dengan konsentrasi glukosa. Sinyal yang dideteksi untuk pengukuran kadar glukosa berupa sinyal PPG dengan kategori excellent dan index perfusi yang berbanding terbalik dengan konsentrasi glukosa darah untuk panjang gelomban g sumber cahaya 1650 nm dan berbanding lurus dengan konsentrasi glukosa untuk panjang gelombang cahaya 1460 nm. Pada penelitian ini dihasilkan sinyal PPG dengan katego ri excellent dan indeks perfusi yang berkorelasi dengan konsentrasi glukosa. Keluaran dari rangkaian antarmuka ini menjadi masukan dari system pemrosesan sinyal digital yang menerapkan algoritma untuk mengkonversi sinyal PPG menjadi prediksi kadar glukosa.