digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Banjir merupakan salah satu bencana yang sering terjadi di Indonesia khususnya di Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan. DAS Lambidaro merupakan satu dari lima DAS di Kota Palembang yang mengalami permasalahan banjir. Penyebab terjadinya banjir di DAS Lambidaro adalah sedimentasi, erosi lahan, erosi tebing, curah hujan yang tinggi dan aliran balik dari Sungai Musi. Upaya struktural yang sedang diupayakan oleh pihak BBWS Sumatera VIII adalah normalisasi dan perkuatan tebing namun karena terdapat aliran balik dari Sungai Musi dan adanya erosi lahan maka perlu dikaji kombinasi normalisasi dengan upaya pengendalian lainnya. Kajian yang dilakukan yaitu kajian pengendalian banjir, kajian transpor sedimen dan kajian erosi. Kajian pengendalian banjir dan kajian transpor sedimen menggunakan Perangkat Lunak HEC-RAS 6.1.0 sedangkan kajian erosi menggunakan persamaan USLE dan SDR. Kajian pengendalian banjir menggunakan tiga skenario yaitu skenario tanpa pengendalian, skenario pengendalian dengan normalisasi untuk banjir kala ulang 10 tahun, dan skenario pengendalian kombinasi normalisasi dan alternatif lainnya untuk banjir kala ulang 10 tahun. Kajian transpor sedimen menggunakan dua skenario yaitu menggunakan skenario debit harian selama empat tahun dan skenario debit banjir selama satu hari. Hasil kajian transpor sedimen skenario debit harian selama empat tahun akan dibandingkan hasil kajian erosi lahan metode USLE. Hasil simulasi pada skenario tanpa pengendalian menunjukkan tinggi genangan untuk berbagai kala ulang banjir berkisar antara 0,24 m sampai 2,24 m. Pengendalian banjir dengan skenario normalisasi mampu mereduksi tinggi genangan akibat debit banjir di hulu namun tidak bisa mereduksi tinggi genangan banjir efek aliran balik Sungai Musi sedangkan skenario kombinasi normalisasi dengan parapet dan pintu dapat mereduksi tinggi genangan secara rerata sebesar 44%. Hasil Simulasi pemodelan sedimen adalah nilai prediksi akumulasi volume dasar sungai. Nilai prediksi skenario sedimen harian adalah sebesar 5.923,00 m3 atau 1.480,75 m3/tahun. Nilai prediksi skenario pada saat banjir berkisar -104,84 m3 sampai dengan -244,74 m3. ii Hasil prediksi volume sedimen model USLE dan SDR adalah sebesar 223.316,62 m3/tahun. Terdapat selisih sebesar 221.835,87 m3/tahun antara prediksi model USLE dengan model HEC-RAS. Hal tersebut karena adanya perbedaan parameter yang digunakan pada model HEC-RAS dengan model USLE serta karena input pemodelan sedimen yang hanya menggunakan satu lengkung debit pada kondisi batas hulu sungai (Sub DAS Lambidaro 3). Upaya konservasi lahan berupa penanaman tanaman berkerapatan tinggi dengan persentase 70% dan tanaman kacang – kacangan dengan persentase 30% pada lahan seluas 39,07 km2 dapat mengurangi nilai prediksi volume sedimen. Upaya konservasi dapat mengurangi nilai prediksi volume sedimen sebesar 541.859,98 m3/tahun atau setara dengan 24%.