Masalah troli makanan berbentuk persegi panjang merupakan salah satu idealisasi
dari permasalahan pemindahan sebuah objek di kehidupan nyata. Masalah troli
makanan berbentuk persegi panjang ini dikemukakan oleh Erikkson dkk. Mulanya,
masalah ini menanyakan luas maksimum persegi panjang yang dapat dipindahkan
di sebuah tikungan. Tikungan yang dimaksud adalah tikungan antara dua koridor
yang bergantung pada lebar setiap koridor dan sudut tikungan. Pada tahun 1998,
Eriksson dkk memberikan beberapa solusi parsial untuk masalah troli makanan
persegi panjang. Mereka memberikan batas atas luas troli persegi panjang. Mereka
juga mempertimbangkan satuan luas maksimum persegi panjang untuk sudut sikusiku,
sudut tumpul, dan sudut tumpul dari sebuah tikungan antara dua koridor.
Selain itu, berbagai strategi mendorong dibahas dalam pekerjaan mereka. Hal
pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menganalisis batas atas luas
troli makanan dengan pendekatan yang berbeda dari Erikkson dkk. Secara khusus,
penelitian ini memberikan penjelasan yang lebih rinci tentang dimensi persegi
panjang dari luas maksimum dan strategi pergerakan persegi panjang. Tetapi, pada
proses analisis dimensi persegi panjang ditemukan beberapa kasus khusus untuk
lebar koridor yang sama dengan variasi sudut yang berbeda. Adapun mekanisme
gerak troli makanan berbentuk persegi panjang pada penelitian ini, yaitu gerak
translasi dan campuran (translasi dan rotasi). Alur yang akan dilalui oleh troli
makanan berbentuk persegi panjang berkaitan dengan lebar koridor dan beberapa
variasi sudut seperti sudut siku-siku, sudut lancip, dan sudut tumpul dari pertemuan
dua koridor yang terbentuk. Kemudian, berhubungan dengan mekanisme gerak
sehingga mempertimbangkan letak awal sampai letak akhir troli makanan
berbentuk persegi panjang hingga dapat melalui tikungan. Beberapa konsep
matematika yang digunakan pada penelitian ini adalah konsep kesebangunan dan
kongruen, rumus trigonometri dasar, konsep translasi, konsep Pythagoras, dan
konsep vektor. Hasil penenelitian ini dapat dilihat sebagai contoh menarik dari
penerapan geometri dan konsep trigonometri sekolah menengah atas untuk solusi
parsial masalah yang lebih lanjut.