digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Deborah Marsaulina
PUBLIC Dwi Ary Fuziastuti

Sektor peternakan adalah salah satu sektor unggulan di Nusa Tenggara Timur. Pada 2020, jumlah populasi ternak sapi di NTT mengalami pertumbuhan yang signifikan hingga menembus satu juta ekor. Ternak sapi pun telah menjadi salah satu modal untuk menggerakkan usaha ekonomi masyarakat NTT. Akan tetapi, pola pemeliharaan ternak sapi sangat bergantung pada alam. Akibatnya, setiap memasuki puncak kemarau, peternak mengalami kerugian yang luar biasa. Oleh karena itu, asuransi ternak sapi sangat diperlukan untuk mengalihkan kerugian finansial dari peternak sapi, terutama akibat musim kemarau. Salah satu solusinya adalah dengan menggunakan asuransi peternakan berbasis indeks kekeringan. Dengan menggunakan index-based insurance, perusahaan asuransi akan memberikan pembayaran kepada pemegang polis ketika indeks yang tidak diharapkan terpenuhi tanpa harus ada bukti kerugian dari pemegang polis. Dalam kasus ini, indeks kekeringan akan digunakan sebagai acuan dalam perhitungan risiko. Pembayaran klaim kemudian dilakukan saat terdapat risiko kekeringan sehingga peternak dapat mengantisipasi kerugian mereka. Penelitian ini bertujuan untuk membuat produk asuransi ternak sapi berbasis index growing degree days untuk Nusa Tenggara Timur berdasarkan pemahaman mengenai mekanisme kerugian akibat bencana kekeringan. Diperoleh produk asuransi ternak sapi berdasarkan indeks growing degree days dengan rentang kerugian sebesar Rp 5.936,24 - Rp 8.176,84 dan rentang premi total sebesar Rp 5.656,49 - Rp 7.787,47.