BAB 1 Marchiano Kafa Atriantio
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Marchiano Kafa Atriantio
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Marchiano Kafa Atriantio
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Marchiano Kafa Atriantio
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Marchiano Kafa Atriantio
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Marchiano Kafa Atriantio
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Marchiano Kafa Atriantio
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak pada PT Garuda Maintenance
Facility Aero Asia Tbk (GMF) yang mengalami kerugian selama tahun 2020 dan
2021, yaitu $328 juta dan $127 juta. Hal ini disebabkan dengan adanya jumlah
pemesanan yang tidak tepat membuat pergerakan inventori material dibawah nilai
satu. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model
peramalan yang efektif untuk perencanaan persediaan material pesawat B737-800
di perusahaan. Metode penelitian melibatkan klasifikasi material berdasarkan
klasifikasi Fast, Slow, Non-Moving (FSN), identifikasi pola data permintaan
material melalui dekomposisi data, dan penerapan model jaringan saraf tiruan Long
Short-Term Memory (LSTM) dan Gated Recurrent Unit (GRU) untuk peramalan
permintaan material. Evaluasi dilakukan menggunakan Mean Squared Error
(MSE), dan metode pemesanan dengan metode Economic Order Quantity (EOQ)
digunakan untuk menentukan jumlah pemesanan optimal.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa sebanyak 26 material memiliki pergerakan
cepat, dan semua material menunjukkan pola data yang acak dengan tren, musiman,
dan residu. Dari metode peramalan yang diuji, LSTM digunakan untuk 5 material,
GRU digunakan untuk 14 material, dan metode Moving Average (MA) digunakan
untuk 7 material. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa metode EOQ memberikan
biaya yang lebih rendah daripada metode pemesanan aktual. Implikasi dari
penelitian ini adalah bahwa penggunaan metode pemesanan yang diusulkan dapat
mengurangi biaya material yang dikeluarkan sebesar 41% dibandingkan dengan
metode pemesanan aktual. Dengan kata lain, penggunaan model peramalan LSTM
dan GRU dalam perencanaan persediaan material dapat memberikan manfaat
signifikan dalam pengelolaan biaya dan persediaan material.