Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana inflasi di pasar sekunder di Indonesia. Inflasi, keberlanjutan, dan pasar sekunder Air Jordan yang akan diselidiki menggunakan metode kuantitatif, lebih khusus lagi analisis regresi linier berganda. Penelitian ini juga mencakup kuesioner psikografis dan skala likert untuk menanyakan reaksi pelanggan dan penjual terhadap kenaikan harga inflasi untuk sepatu kets Air Jordan yang dibuat secara berkelanjutan. Studi ini menemukan bahwa pasar penjualan kembali Air Jordan di Indonesia berkorelasi positif dengan inflasi. Penjual pasar telah menaikkan harga untuk mencerminkan inflasi, dan pelanggan merespons dengan menyesuaikan kebiasaan belanja mereka. Pembeli bersedia membayar mahal untuk sepatu kets yang dibuat dengan cara yang ramah lingkungan, dan penelitian tersebut mengidentifikasi korelasi moderat antara keberlanjutan dan pasar penjualan kembali Air Jordan. Keterbatasan tertentu juga ditemukan dalam penelitian ini. Kecilnya ukuran sampel menunjukkan bahwa hasil penelitian ini mungkin tidak dapat diterapkan di wilayah lain di Indonesia, dan hal ini merupakan salah satu permasalahannya. Selain itu, penelitian ini dibatasi pada periode waktu tertentu, dan tingkat inflasi serta kondisi pasar dapat berubah seiring waktu. Penelitian ini menyarankan agar penjual di pasar penjualan kembali Air Jordan di Indonesia harus mewaspadai inflasi dan menyesuaikan harga mereka. Keberlanjutan juga harus dipertimbangkan oleh pelaku pasar ketika mengembangkan produk baru dan menetapkan harga. Yang terakhir, penelitian di masa depan mungkin ingin menyelidiki ukuran sampel yang lebih besar dan mengkaji dampak faktor-faktor lain terhadap pasar penjualan kembali Air Jordan di Indonesia.