2005 TS PP EDI KESUMAJAYA 1-BAB1.pdf
2005 TS PP EDI KESUMAJAYA 1-BAB2.pdf
2005 TS PP EDI KESUMAJAYA 1-BAB3a.pdf
2005 TS PP EDI KESUMAJAYA 1-BAB3b.pdf
2005 TS PP EDI KESUMAJAYA 1-BAB3c.pdf
2005 TS PP EDI KESUMAJAYA 1-BAB4.pdf
2005 TS PP EDI KESUMAJAYA 1-BAB5.pdf
2005 TS PP EDI KESUMAJAYA 1-COVER.pdf
2005 TS PP EDI KESUMAJAYA 1-PUSTAKAa.pdf
2005 TS PP EDI KESUMAJAYA 1-PUSTAKAb.pdf
ABSTRAK:
Erosi pantai didefinisikan sebagai mundurnya garis pantai dari posisinya semula. Erosi terjadi bila terjadi angkutan sedimen litoral sepanjang pantai sehingga mengakibatkan berpindahnya sedimen dari satu tempat ke tempat lainnya. Angkutan sedimen litoral terjadi bila arah gelombang datang membentuk sudut dengan normal garis pantai.
Pantai Kota Bengkulu dengan jenis penggunaan lahannya untuk pemukiman, jalan, dan daerah wisata mengalami kerusakan yang diakibatkan oleh erosi pantai yang cukup serius dengan tingkat kemunduran garis pantai 2-5 meter per tahun. Arah angkutan sedimen litoral yang terjadi adalah dari barat ke timur.
Penyebab dari erosi yang terjadi di Pantai Kota Bengkulu salah satunya diakibatkan oleh bangunan krib yang berasal dari Pelabuhan Lama Bengkulu yang sudah tidak digunakan. Krib ini menghalangi laju sedimen sejajar pantai ke arah timur.
Melalui studi ini dikaji model perubahan garis pantai akibat erosi serta konsep penanganannya. Konsep penanganan yang dipilih adalah secara struktural dengan mengkombinasikan jenis bangunan pantai dan menempatkannya pada posisi yang tepat sehingga bangunan bisa bekerja secara efektif.