digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Puty Naulita
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Puty Naulita
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Puty Naulita
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Puty Naulita
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Puty Naulita
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Puty Naulita
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Puty Naulita
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

PT Berlin Pharma Indonesia adalah anak perusahaan medis dari Jerman yang berkomitmen untuk mencapai tujuan berkelanjutan 2030, tetapi dunia VUCA membuat hal tersebut tidak mudah. Banyak tantangan yang dapat disebut tantangan besar karena mereka memengaruhi sebagian besar masyarakat dan memerlukan perubahan signifikan dalam perilaku, teknologi, dan organisasi untuk mengatasinya. Beberapa masalah merupakan masalah yang kompleks dan saling berhubungan, yang sering disebut sebagai masalah jahat karena sulit untuk didefinisikan dan dipecahkan. Bagi PT Berlin Pharma Indonesia, masalah profitabilitas menjadi fokus perusahaan saat ini. Apakah tujuan berkelanjutan dan tujuan profitabilitas dapat sinergi, apa saja tantangan yang dihadapi saat ini, bagaimana mengoptimalkan sumber daya yang ada, dan bagaimana kesiapan perusahaan dalam menjalani komitmen tersebut diukur menggunakan kerangka kerja Better Business Scan. Better Business Scan adalah alat bantu online yang dirancang oleh Rotterdam School of Management pada tahun 2020 untuk memetakan fase transisi keberlanjutan perusahaan dan memahami tantangan yang dihadapi. Alat ini dapat menjadi alat yang berguna bagi para manajer yang ingin meningkatkan kinerja keberlanjutan mereka karena alat ini mengukur kesenjangan antara niat keberlanjutan (kasus bisnis) dan realisasi (model bisnis). Data diambil dari hasil survei dan wawancara lanjutan terhadap manajemen tingkat menengah dan atas, hasil analisis BBS menunjukkan bahwa kesenjangan antara niat dan realisasi relatif kecil, yang mungkin disebabkan oleh penetapan tujuan yang terlalu mudah. Di sisi lain, terdapat kesenjangan antara tujuan keberlanjutan yang ditetapkan oleh perusahaan induk dan anak perusahaan. Oleh karena itu, Berlin Pharma Indonesia dapat mulai menetapkan tujuan SDGs yang lebih menantang dan selaras dengan ambisi perusahaan induk. Pendekatan nexus digunakan untuk menghubungkan sumber daya internal dan menghubungkan efek keberlanjutan. Dalam menyelaraskan tujuan keberlanjutan dan mengatasi tantangan profitabilitas, penting bagi Berlin Pharma Indonesia untuk mengintegrasikan TPB ke dalam strategi perusahaan, menanamkannya ke dalam proses pengambilan keputusan, dan menumbuhkan budaya keberlanjutan di seluruh organisasi. Berlin Pharma Indonesia perlu meningkatkan Model Bisnis yang ada menjadi Model Bisnis Kanvas+ untuk mengintegrasikan kegiatan yang berkelanjutan dan berbasis laba.