digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Efa Octavia Jawak
PUBLIC Resti Andriani

BAB 1 Efa Octavia Jawak
PUBLIC Resti Andriani

BAB 2 Efa Octavia Jawak
PUBLIC Resti Andriani

BAB 3 Efa Octavia Jawak
PUBLIC Resti Andriani

BAB 4 Efa Octavia Jawak
PUBLIC Resti Andriani

BAB 5 Efa Octavia Jawak
PUBLIC Resti Andriani

BAB 6 Efa Octavia Jawak
PUBLIC Resti Andriani

PUSTAKA Efa Octavia Jawak
PUBLIC Resti Andriani

Samarinda merupakan salah satu kota terbesar di provinsi Kalimantan Timur dan merupakan pusat perekonomian dan pemerintahan di Indonesia. Mobilitas lalu lintas yang tinggi memerlukan rencana pembangunan terowongan sepanjang 400 meter untuk menjaga kelancaran arus lalu lintas. Dalam pembangunan sebuah terowongan, modulus deformasi merupakan salah satu parameter penting yang dibutuhkan untuk membuat sebuah model numerik untuk berbagai proyek rock engineering. Pengujian laboratorium kerapkali tidak memadai untuk dapat menentukan modulus deformasi massa batuan secara akurat maka dilakukan pendektan empiris dan pengujian in situ test. Berdasarkan hasil survey geologi, lokasi penelitian didominasi material Soil, Claystone high weather, claystone medium weather serta sandstone dengan kualitas massa batuan yang dominan berada pada RMR kelas II dan kelas III dan IV. Berdasarkan hasil pengujian laboratorium didapat nilai rata rata modulus elastisitas sebesar 510 MPa, 1805 Mpa dan 470 MPa untuk material Claystone, sandstone dan siltstone. Selain itu pengujian pressure meter test (PMT), pengukuran cepat rambat gelombang dengan metode seismik downhole sebanyak enam (6) titik juga dilakukan untuk mengetahui modulus deformasi dan kekuatan batuan. Dari keseluruhan hasil pengukuran pressure meter test (PMT) didapatkan range nilai modulus deformasi sebesar 12 MPa-915 MPa. Sedangkan untuk hasil modulus deformasi seismik downhole memiliki range sebesar 39 MPa-14.756 MPa. Disisi lain, dari hasil pengukuran seismic downhole didapatkan nilai cepat rambat gelombang geser (Vs) lokasi penelitian » 750 m/s yang berarti lokasi penelitian masuk ke dalam situs kelas batuan sesuai SNI 1726:2019 (Klasifikasi situs kelas batuan). Dari hasil perhitungan modulus deformasi berdasarkan uji laboratorium, uji pressure meter test (PMT), perhitungan seismic downhole dan pendekatan empiris dilakukan korelasi terhadap niali Rock Mass Rating (RMR) area penelitian. Dari hasil korelasi tersebut didapatkan korelasi terkuat yaitu antara modulus deformasi pressure meter test (PMT) dengan RMR. Adapun persamaan yang didapatkan dari hubungan PMT dan RMR adalah: Epmr-2.8562e0-0681RMR dengan R?2—0.65. Yangmana hasil persamaan ini dapat digunakan pada lapisan Claystone MW dan Sandstone di setiap titik bor di sepanjang tunnel yang berguna sebagai bahan pertimbangan dalam desain tunnel Samarinda.