digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Panas bumi adalah salah satu sumberdaya energi termasuk dalam energi baru dan terbarukan. Indonesia merupakan salah satu negara dengan potensi panas bumi terbesar di dunia. Area Gunung Bongkok merupakan objek yang menarik dengan Mata Air Panas Cikawah dan Handeuleum yang masuk dalam Wilayah Kerja Panas Bumi Gunung Endut. Gunung Bongkok terletak di Kecamatan Sobang, Kabupaten Lebak, Banten. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan pendugaan zona permeabel, memahami karakteristik air, memahami mekanisme pencampuran air meteorik hingga air tanah dangkal dengan fluida termal, serta meninjau keberadaan Rare Earth Element (REE) dan Litium (Li). Metode yang digunakan dalam studi ini mencakup pengujian di lapangan dan pengujian di laboratorium. Pengujian di lapangan dilakukan untuk mendapatkan parameter kimia-fisika air, konsentrasi radon, dan konsentrasi gas merkuri. Sementara itu, pengujian di laboratorium dilakukan metode Ion Chromatography, Isotope Ratio, dan Inductively Coupled Plasma-Mass Spectometry. Dari hasil pengujian dan analisis, mata air panas Cikawah terindikasi memiliki sumber aktivitas panas bumi yang relatif dekat dengan nilai konsentrasi Hg 36,304 ng/m3 dan rasio 222Rn/220Rn 4,34. Namun, mengalami alterasi dengan intensitas yang cukup tinggi sehingga terbentuk Cap Rock pada lapisan litologi di bawahnya dengan konsentrasi 222Rn kecil bernilai 954,44 Bq/m3. Mata air panas Handeuleum terletak di zona yang permeabel dengan konsentrasi 222Rn sebesar 8601,25 Bq/m3. Namun, nilai rasio 222Rn/220Rn 10,35 dan konsentrasi Hg 16,504 ng/m3 mengindikasikan letak sumber aktivitas panas bumi yang relatif jauh. Hasil pengujian air dari wilayah studi menunjukan tipe air didominasi oleh tipe air kalsium bikarbonat untuk air dingin dan sodium klorit untuk air panas. Mata air panas Cikawah dan Handeuleum mendekati karakter air yang terpanaskan oleh uap dan terindikasi merupakan satu sistem hidrotermal yang sama dari rasio Cl/B. Analisis isotop ?2H dan ?18O sampel air di wilayah studi menunjukkan karakter air meteorik yang dominan. Manifestasi panasbumi Cikawah dan Handeuleum mengalami pertukaran CO2, H2S, dan mineral batuan. Sementara itu, ternary Na- Mg-K menunjukkan seluruh sampel air di wilayah studi masuk dalam kategori immature water. Dengan demikian, dapat disimpulkan manifestasi panasbumi pada area studi merupakan airtanah dangkal yang terpanaskan oleh uap CO2 dan H2S. Rata-rata konsentrasi REE pada wilayah studi adalah 0,157 ppb dengan Fe dan Al menjadi ion logam mayor perunut yang potensial. Keberadaan litium (Li) yang signifikan hanya ditemukan pada sampel mata air panas dengan persentase rata-rata Li terhadap TDS hanya bernilai 0,051% sehingga wilayah studi dapat digolongkan tidak kaya litium. Wilayah studi memiliki kelimpahan REE dan litium yang kecil. Oleh karena itu, air manifestasi bukan berasal dari reservoir panasbumi.