ABSTRAK Nurjamilah
PUBLIC Yati Rochayati COVER Nurjamilah
PUBLIC Yati Rochayati BAB 1 Nurjamilah
PUBLIC Yati Rochayati BAB 2 Nurjamilah
PUBLIC Yati Rochayati BAB 3 Nurjamilah
PUBLIC Yati Rochayati BAB 4 Nurjamilah
PUBLIC Yati Rochayati BAB 5 Nurjamilah
PUBLIC Yati Rochayati PUSTAKA Nurjamilah
PUBLIC Yati Rochayati
Convolutional Neural Network (CNN) telah diaplikasikan secara luas untuk
menganalisis citra sebagai penunjang diagnosa. Saat ini CT Scan digunakan sebagai
modaliti yang paling banyak untuk diagnosa klinis. Dalam menginterpretasi citra
CT Scan yang dihasilkan pada layar komputer dapat menggunakan teknik
Windowing. Teknik ini berfungsi untuk memfokuskan nilai Hounsfield unit (HU)
pada daerah yang ditinjau dengan mengatur Window Width (WW) dan Window
Level (WL). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui robustness model CNN
yang dibangun dalam pengenalan pola citra CT Scan dada dengan memvariasikan
nilai WW dan WL. Dataset yang digunakan terbagi menjadi dua jenis yaitu citra
CT Scan Covid-19 dengan jumlah 589 citra dari 190 pasien dan CT Scan tidak
Covid-19 dengan jumlah 321 citra dari 76 pasien. Selanjutnya dilakukan pra
pengolahan dataset citra yang terkumpul dengan memvariasikan nilai WW dan WL
sehingga diperoleh 8.190 citra. Citra ini kemudian dibagi menjadi data training dan
testing dengan perbandingan bobot 70:30. Model CNN yang dibangun terdiri dari
parameter tetap dan tidak tetap. Parameter tetap terdiri dari: ukuruan citra 512x512,
learning rate 0,001, jumlah epoch 150, dan jumlah filter konvolusi 32, 64, 128.
Sedangkan parameter tidak tetap terdiri dari: ukuran kernel: 3x3 dan 5x5, hidden
layer 1HL dan 3HL, jumlah neuron hidden layer 32, 64, 128, dan bobot dropout
20% dan 50%. Dari kedua parameter tersebut diperoleh 8 skenario yang digunakan
untuk menguji tingkat robustness CNN dengan meninjau akurasi, presisi, dan
fluktuasi model. Hasil penelitian menunjukkan terjadi fluktuasi akurasi dan presisi
data training yang cukup kecil saat epoch 1 sampai dengan 4 pada skenario model
1, 2, dan 4 hanya untuk beberapa nilai WW dan WL, hal ini disebabkan karena
menggunakan pembagian bobot yang sudah optimal. Adapun hasil pengujian
skenario model 1 sampai dengan 8 untuk keseluruhan nilai WW dan WL diperoleh
nilai akurasi model pada rentang 99,65% sampai dengan 99,98% dan presisi model
pada rentang 99,73% sampai dengan 99,98%. Berdasarkan hasil penelitian ini maka
dapat disimpulkan bahwa nilai akurasi dan presisi untuk keseluruhan variasi nilai
WW dan WL selalu stabil dalam rentang 99,65% sampai dengan 99,98% keadaan
ini menunjukkan bahwa model CNN yang diterapkan pada pengenalan pola citra
CT Scan dada memiliki tingkat robustness yang sangat baik.