Arkeoastronomi merupakan ilmu yang mempelajari tentang pengetahuan manusia
pada masa lampau melalui sudut pandang arkeologi, sejarah, etnografi, arsitektur
atau seni yang dihubungkan dengan objek-objek astronomi seperti Matahari, Bulan,
bintang, atau planet yang terlihat di langit. Bagi peneliti budaya, penelitian
arkeoastronomi dapat membantu peneliti untuk menyusun salah satu alternatif
interpretasi dari hasil pengamatan suatu tinggalan budaya. Dengan pengetahuan dan
perhitungan astronomi yang dilibatkan, peneliti budaya dapat memberikan
alternatif interpretasi baru yang sejalan dengan pengetahuan astronomi para
pendukung budaya.
Pengetahuan astronomi sudah melekat pada nenek moyang bangsa Indonesia sejak
zaman prasejarah. Fakta tentang hal ini mendorong kami untuk membuat suatu
dugaan bahwa tinggalan budaya bisa jadi dibuat atas pengetahuan astronomi yang
telah nenek moyang kita miliki. Kami berusaha menelisik salah satu tinggalan
budaya dari Kerajaan Kanjuruhan yaitu Prasasti Dinoyo. Berdasarkan hasil telaah
singkat, Prasasti Dinoyo dikeluarkan pada tahun 760 Masehi, bertepatan dengan
adanya peristiwa kedatangan kembali komet 1P/Halley menuju Matahari. Kami
menduga bahwa Prasasti Dinoyo merupakan produk hasil respon masyarakat
Kanjuruhan terhadap fenomena kedatangan komet 1P/Halley yang teridentifikasi
pada tahun yang sama dengan tahun dikeluarkannya prasasti.
Dalam penelitian ini, kami melakukan tiga jenis pengujian untuk menjawab dugaan
yang telah dibuat. Pengujian pertama yaitu pengujian dalam aspek kronologis.
Pengujian ini ditujukan untuk membuktikan secara kronologi bahwa upacara yang
dilaksanakan di Kerajaan Kanjuruhan dilakukan setelah kenampakan komet
1P/Halley terlihat di langit Kanjuruhan. Pengujian kedua yaitu pengujian dalam
aspek geografis. Pengujian ini ditujukan untuk membuktikan bahwa kenampakan
komet 1P/Halley benar terlihat di langit Kanjuruhan. Pengujian terakhir yaitu
pengujian dalam aspek budaya. Pengujian dalam aspek budaya ditujukan untuk
menjelaskan simbol-simbol keastronomian pada Prasasti Dinoyo yang dapat
memperkuat dugaan mengenai respon masyarakat Kanjuruhan terhadap peristiwa
kedatangan komet 1P/Halley di langit Kanjuruhan.
Pengujian pada aspek kronologis dan geografis dilakukan dengan menggunakan
data hasil telaah isi prasasti yang dikolaborasikan dengan data hasil rekonstruksi
orbit komet 1P/Halley tahun 760 Masehi yang dilakukan oleh Neuhäuser dkk pada
tahun 2021. Adapun data hasil alih aksara dan terjemahan Prasasti Dinoyo yang
digunakan dalam penelitian ini adalah hasil penafsiran Poerbatjaraka yang
diterbitkan pada tahun 1992. Data-data tersebut menjadi acuan utama bagi peneliti
sebelum melakukan peninjauan lanjutan melalui aplikasi astronomi Stellarium.
Sementara itu, pengujian pada aspek budaya dilakukan melalui studi kepustakaan,
khususnya dalam penafsiran simbol-simbol yang terdapat pada isi prasasti.
Validitas argumen semakin kuat dengan adanya banyak dukungan data yang
diperoleh. Sebaliknya, kurangnya data menghambat validitas argumen yang kami
susun.
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, kami menyimpulkan bahwa
dalam perspektif arkeoastronomi, isi Prasasti Dinoyo menunjukkan pembuatan
kediaman dan penggantian Arca Agastya di Kerajaan Kanjuruhan pada tahun 760
Masehi merupakan respon masyarakat Kanjuruhan terhadap peristiwa kedatangan
komet 1P/Halley di tahun yang sama. Argumen ini diperkuat dengan hasil
pengujian dari aspek kronologis dan geografis, serta hasil penafsiran tentang nama
tokoh Dewasimha secara astronomi, tujuan pembangunan candi yang dikaitkan
dengan kepercayaan terhadap kedatangan komet sebagai pertanda, penafsiran
candrasengkala, serta adanya kisah Agastya dan raja Nahusha yang berkaitan
dengan peristiwa kedatangan komet dan perintah A-nana yang tertera pada prasasti.
Sementara itu, argumen-argumen yang melemahkan hipotesis kami adalah hasil
penafsiran tokoh Dewasimha sebagai nama raja atau raja yang dianggap sebagai
singa, kurangnya data yang dapat memvalidasi perintah A-nana sebagai respon dari
peristiwa kedatangan komet, serta tidak adanya tradisi pembangunan kediaman dan
arca yang ditemukan pada prasasti lain sebagai respon terhadap peristiwa
kedatangan komet.