Tepian air (pantai) Lemahwungkuk seluas kurang lebih 28 Ha ini, merupakan kawasan underuse yang menempel pada pusat kota Cirebon. Keberadaan kawasan semacam ini dapat menyebabkan terjadinya penurunan kualitas lingkungan sekitarnya, yakni pusat kota. Lambat laun, hal ini akan menjauhkan masyarakat kota Cirebon dari tepi air bahkan pusat kotanya. Menghadapi fenomena di atas, salah satu antisipasi yang dapat dilakukan adalah dengan meremajakan kawasan tepian air tersebut. Dengan memahami beberapa potensi, permasalahan, dan prospek yang ada, diharapkan peremajaan ini dapat dilakukan dengan komprehensif. Tepian air yang menempel pusat kota ini berprospek diremajakan sebagai simpul destinasi kota, dan bukan lagi menjadi daerah belakang. Tepian air ini tidak saja diperuntukkan untuk berdagang, berbelanja, bekerja, dan tinggal saja, tetapi juga menjadi melting pot masyarakat kotanya. Secara fisik, perancangan kawasan ini seharusnya memiliki tema yang dapat mencerminkan lokalitas kotanya, antara lain berupa; asset fisik tepian air dengan muatan budaya yang ada. Perlu pendekatan perancangan 'taman bertema' pada pembangunan kawasan tepi air, yang dapat memperkuat karakter fisik kota pantai Cirebon tersebut.
Diharapkan pola peremajaan ini dapat memperkuat pelayanan pusat kota Bahari Cirebon, khususnya pada sektor turisme kotanya yang multi-level. Usulan peremajaan tersebut dituangkan dalam instrumen panduan berupa konseptual Masterplan, yang dapat mengarahkan peremajaan fisik pada kawasan.
Perpustakaan Digital ITB