Perkembangan teknologi internet saat ini, dikhawatirkan akan membawa jaringan
kepada fasa kolaps, disebabkan pergeseran sifat dari internet sendiri saat ditemukan
hingga karakteristik penggunaannya kini. Named Data Network (NDN) membawa
paradigma baru dan memberikan perubahan mendasar dalam implementasi
komunikasi data di internet. Perutean adalah merupakan salah satu faktor penting
dalam mekanisme pengiriman pesan pada NDN dan skalabilitas pada perutean,
dalam rangka melayani jumlah user dan konten yang semakin besar, merupakan
masalah yang timbul dengan semakin banyaknya entitas di internet.
Penelitian NDN dimulai dari Simulasi yang merupakan metode yang menuntut
sumber daya terkecil, kemudian terus membesar kearah emulasi dan testbed.
Testbed dengan perangkat prototipe paling mendekati realitas dunia nyata namun
makin sulit dilakukan. Diperlukan sebuah kerangka kerja yang dapat mendekatkan
penelitian NDN ke dunia nyata dengan upaya dan sumber daya yang lebih
terkontrol
Pada tahap pertama, protokol perutean yang diusulkan diberi nama Grid-based
Scalable NDN Routing (GSNR). Dimana sebelumnya dibangun terlebih dahulu
model matematis efisiensi protokol perutean geografis dan link state pada NDN.
Pada penelitian tahap kedua diusukan kerangka kerja yang menggabungkan
keunggulan emulasi dan testbed. Kerangka kerja tersebut melibatkan proses
emulasi NDN-PnetLab (PL) dengan menggunakan VM berbasis Qemu untuk
pendekatan implementasi yang lebih mudah, pemantauan yang komperhensif, dan
efektivitas dari sisi biaya.
GSNR, dengan menggunakan protokol perutean hibrid, memberikan performa yang
lebih baik dan stabil dibandingkan protokol perutean sebelumnya NLSR dan GEO.
GSNR mampu memberikan message overhead yang rendah tanpa mengorbankan
performa transimis data. GSNR menunjukan performa yang stabil untuk throughput
dan delay, dengan percobaan perubahan luas area dan jumlah node. Performa
GSNR (overhead, path-stretch, delay, throughput), secara rata-rata, hanya
mengalami perubahan (meningkat atau berkurang) 19.83% dibandingkan 116.46%
pada NLSR dan 50.91% pada GEO.
ii
Hasil pengamatan menunjukkan bagaimana kerangka kerja NDN-PnetLab (PL)
yang diusulkan dapat memantau parameter QoS, penggunaan CPU, dan
penggunaan RAM. Penggunaan CPU dan RAM tidak mungkin untuk diperiksa dan
dianalisis jika kita hanya menggunakan NDNSim atau bahkan Mini-NDN.
Dibandingkan dengan Mini-NDN, kerangka kerja PL memberikan perbedaan
performa 7,59% pada RTT delay, dan 0,89% pada nCHR, kemudian dapat
memberikan hasil pengukuran parameter yang intensif terkait performa hardware.
Hal ini sangat dibutuhkan untuk melanjutkan penelitian ke implementasi sistem
NDN.