digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Nico Jackson
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Gerakan berjalan merupakan gerakan yang repetitif yang dilakukan manusia pada kehidupan sehari-hari. Recurrence Quantification Analysis (RQA) merupakan metode analisis dengan melihat sifat repetitif dari suatu sinyal yang digunakan. Dengan demikian, gerakan berjalan yang bersifat repetitif dapat ditinjau kestabilannya menggunakan Recurrence Quantification Analysis. Sistem kerja otot manusia bekerja secara optimal pada rentang umur 20 - 30 tahun. Setelah 35 tahun, otot akan mengalami degenerasi secara perlahan sebesar 1% per tahun. Penelitian ini difokuskan pada subjek berumur 20-30 tahun. Dalam penelitian ini, subjek dibagi berdasarkan BMI yaitu 30 subjek normal, 10 subjek underweight, dan 10 subjek overweight. Subjek melakukan gerak berjalan diatas treadmill pada 5 fasa dengan pembagian 1 fasa 12 detik. Fasa yang ditetapkan adalah fasa datar, fasa transien I, fasa bersudut 7,5, fasa transien II, dan fasa 15°. Data sudut lutut bidang sagittal didapatkan dengan menggunakan HSV motion capture berbasis marker pasif. Selanjutnya dilakukan rekonstruksi phase space dan Recurrence Plot dengan sinyal sudut lutut yang terbentuk. RQA dilakukan dengan meninjau parameter DET dan ENT pada pembagian fasa subjek normal dan subjek berdasarkan BMI pada kondisi treadmill datar. Hasil quantifier DET dan ENT menunjukkan subjek normal mempunyai kestabilan gerak berjalan yang baik pada pada setiap fasanya, sedangkan pada perbandingan setiap pembagian subjek berdasarkan BMI menunjukkan subjek underweight mempunyai kestabilan gerak berjalan yang tidak berbeda secara signifikan terhadap subjek normal. Pada subjek overweight, quantifier DET kaki kiri menunjukkan subjek overweight mempunyai kestabilan yang lebih tidak stabil dibandingkan dengan subjek normal sedangkan quantifier ENT menunjukkan kestabilan yang tidak jauh berbeda terhadap subjek normal.