Kemajuan teknologi membuat beberapa perubahan dalam kehidupan manusia.
Begitu juga dalam berkomunikasi dan mengakses informasi. Hal ini membuat
semakin besar peluang antar individu manusia untuk membandingkan pencapaian
atau prestasi satu sama lain, yang lama kelamaan dapat memicu sikap saling
membandingkan satu sama lain. Perilaku ini akan dapat memicu stres pada diri
individ. Hal yang dapat memicu stres disebut dengan stresor. Stres merupakan
respon psikologi saat dihadapkan oleh hal-hal yang dianggap sulit. Pada tugas akhir
ini, pertumbuhan stresor direpresentasikan dengan nilai laju kc. Respon dari stres
ini dapat bermacam-macam, diantaranya dapat membuat orang khawatir berlebih
dan juga dapat membuat orang lebih teliti dalam mengerjakan sesuatu. Pada tubuh
manusia terdapat mekanisme respon stres pada hipotalamus dengan melibatkan
tiga hormon utama, yaitu Corticotropin-releasing hormon (CRH), Adrenicirticotropic
hormon (ACTH), dan kortisol. Saat merespon stres, ketiga hormon
tersebut akan meningkat hingga jumlahnya cukup untuk merespon stres. Dengan
demikian terjadi penekanan pada level hormon yang dijelaskan dengan mekanisme
respon balik negatif. Mekanisme ini dimodelkan dengan menggunakan persamaan
Michaelis-Menten yang dimodifikasi s ebagai g ambaran h ambatan t erhadap laju
pertumbuhan stresor. Proses ini disimulasikan dengan variasi kondisi awal untuk
melihat dinamika hormon pada kondisi yang berbeda-beda. Untuk melihat simulasi
dinamika hormon kortisol dilakukan survei untuk mendapat informasi dinamika
mood dan tingkatan stresor pada beberapa individu dengan karakter yang berbedabeda.
Untuk dapat mengetahui dinamika mood dilakukan adaptasi persamaan
sistem pegas massa dengan fungsi gangguan luar. Dari fungsi yang didapatkan
kemudian dianalisis pergerakan dan respon individu terhadap stresor. Selanjutnya
dilakukan simulasi dengan sistem persamaan linear dengan nilai kc yang diperoleh
dari pengolahan data survei.