digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Salah satu upaya terakhir untuk menunjukan hasil olah kreasi dalam seni rupa khususnya di tingkat Sekolah Menengah Atas adalah penyelenggaraan pameran. Keberadaan pameran memiliki banyak manfaat, terutama bagi proses pembelajaran yang dialami siswa. Tujuan pendidikan seni rupa meliputi kegiatan kreatif dan apresiatif sedangkan fungsi pendidikan seni rupa sebagai pemenuhan kebutuhan berekspresi, berkreasi, dan berapresiasi serta rekreasi. Dengan kegiatan pameran siswa dapat mengasah kemampuan mengapresiasi karya seni rupa untuk belajar mengolah, menghayati, memahami nilai-nilai estetika yang terkandung dalam karya seni rupa, berkolaborasi dan berorganisasi dalam berkesenian. Seni rupa tidak hanya berhenti pada proses penciptaan, membuat karya dua dimensi, tiga dimensi, kriya dan sebagainya, namun membutuhkan kegiatan lain yang melibatkan proses komunikasi dalam bentuk apresiasi termasuk kritik. Di tingkat sekolah menengah atas di Indonesia, siswa belajar tentang proses penciptaan pada semester pertama tahun ajaran dengan berkreasi seni rupa dua dimensi dan tiga dimensi, dalam bentuk lukisan, ilustrasi dan patung dasar, yang. Di sebagian besar sekolah menengah atas di Indonesia pameran diselenggarakan oleh guru yang mengajar seni dan kemudian berkolaborasi dengan para siswa untuk diwujudkan. sehingga penting bagi guru seni rupa untuk dapat memahami dan menguasai materi pelajaran tentang penyelenggaraan kegiatan pameran karya seni rupa siswa sesuai dengan alur dan tata cara penyelenggaraan yang baik, sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan belajar siswa. Pameran seni rupa merupakan salah satu dari berbagai pokok bahasan yang disajikan dalam kurikulum pendidikan seni rupa di tingkat SMA yang tersedia pada semester ke dua. Pokok bahasan tentang pameran seni rupa tentunya tidak berdiri sendiri melainkan berkesinambungan dengan pokok bahasan sebelumnya. Untuk memaksimalkan hal tersebut, tentunya guru yang baik dan memahami hal ini akan memikirkan banyak cara untuk menyelenggarakan pameran sesuai dengan alur dan prosedur dengan sebaik-baiknya. Beberapa potensi yang dapat dipetik dari penyelenggaraan pameran adalah proses belajar berorganisasi, manajerial, kerjasama dan menghargai. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengupdate proses penyelenggaraan kegiatan pameran seni rupa di tingkat SMA dan juga memberikan gambaran dan tahapan yang dapat diterapkan. Dengan adanya modul perencanaan pameran seni rupa di tingkat SMA ini, diharapkan dapat memperkuat potensi siswa di sekolah dalam mempelajari seni rupa yang tidak terbatas pada proses penciptaan karya seni rupa saja, namun juga pada hal-hal lain seperti pembelajaran apresiasi, organisasi, manajerial, penyusunan proposal, tata ruang, dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan. Tentunya untuk mencapai kesetaraan dalam proses belajar mengajar, khususnya dalam menyajikan penyelenggaraan sebuah kegiatan pameran seni rupa hasil karya dan kreasi siswa, dibutuhkan sebuah instrumen yang dapat digunakan dimanapun dan kapanpun. Kehadiran instrumen berupa modul perencanaan pameran seni rupa di tingkat sekolah menengah atas diharapkan dapat membantu pelaksanaan kegiatan yang tentunya membutuhkan upaya yang menekankan pada aspek pengetahuan dan keterampilan siswa. Modul ini merupakan pengembangan dari pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan pameran Labsaction dalam periode yang berlangsung selama tiga tahun dari tahun 2021 hingga tahun 2023 yang terlaksana di sekolah menengah atas Labschool Cirendeu.