Salah satu upaya terakhir untuk menunjukan hasil olah kreasi dalam seni rupa
khususnya di tingkat Sekolah Menengah Atas adalah penyelenggaraan pameran.
Keberadaan pameran memiliki banyak manfaat, terutama bagi proses pembelajaran
yang dialami siswa. Tujuan pendidikan seni rupa meliputi kegiatan kreatif dan
apresiatif sedangkan fungsi pendidikan seni rupa sebagai pemenuhan kebutuhan
berekspresi, berkreasi, dan berapresiasi serta rekreasi. Dengan kegiatan pameran
siswa dapat mengasah kemampuan mengapresiasi karya seni rupa untuk belajar
mengolah, menghayati, memahami nilai-nilai estetika yang terkandung dalam
karya seni rupa, berkolaborasi dan berorganisasi dalam berkesenian.
Seni rupa tidak hanya berhenti pada proses penciptaan, membuat karya dua
dimensi, tiga dimensi, kriya dan sebagainya, namun membutuhkan kegiatan lain
yang melibatkan proses komunikasi dalam bentuk apresiasi termasuk kritik. Di
tingkat sekolah menengah atas di Indonesia, siswa belajar tentang proses
penciptaan pada semester pertama tahun ajaran dengan berkreasi seni rupa dua
dimensi dan tiga dimensi, dalam bentuk lukisan, ilustrasi dan patung dasar, yang.
Di sebagian besar sekolah menengah atas di Indonesia pameran diselenggarakan
oleh guru yang mengajar seni dan kemudian berkolaborasi dengan para siswa untuk
diwujudkan. sehingga penting bagi guru seni rupa untuk dapat memahami dan
menguasai materi pelajaran tentang penyelenggaraan kegiatan pameran karya seni
rupa siswa sesuai dengan alur dan tata cara penyelenggaraan yang baik, sesuai
dengan tingkat perkembangan dan kemampuan belajar siswa. Pameran seni rupa
merupakan salah satu dari berbagai pokok bahasan yang disajikan dalam kurikulum
pendidikan seni rupa di tingkat SMA yang tersedia pada semester ke dua. Pokok
bahasan tentang pameran seni rupa tentunya tidak berdiri sendiri melainkan
berkesinambungan dengan pokok bahasan sebelumnya. Untuk memaksimalkan hal
tersebut, tentunya guru yang baik dan memahami hal ini akan memikirkan banyak
cara untuk menyelenggarakan pameran sesuai dengan alur dan prosedur dengan
sebaik-baiknya. Beberapa potensi yang dapat dipetik dari penyelenggaraan
pameran adalah proses belajar berorganisasi, manajerial, kerjasama dan
menghargai.
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengupdate proses penyelenggaraan
kegiatan pameran seni rupa di tingkat SMA dan juga memberikan gambaran dan
tahapan yang dapat diterapkan. Dengan adanya modul perencanaan pameran seni
rupa di tingkat SMA ini, diharapkan dapat memperkuat potensi siswa di sekolah
dalam mempelajari seni rupa yang tidak terbatas pada proses penciptaan karya seni
rupa saja, namun juga pada hal-hal lain seperti pembelajaran apresiasi, organisasi,
manajerial, penyusunan proposal, tata ruang, dan evaluasi penyelenggaraan
kegiatan. Tentunya untuk mencapai kesetaraan dalam proses belajar mengajar,
khususnya dalam menyajikan penyelenggaraan sebuah kegiatan pameran seni rupa
hasil karya dan kreasi siswa, dibutuhkan sebuah instrumen yang dapat digunakan
dimanapun dan kapanpun. Kehadiran instrumen berupa modul perencanaan
pameran seni rupa di tingkat sekolah menengah atas diharapkan dapat membantu
pelaksanaan kegiatan yang tentunya membutuhkan upaya yang menekankan pada
aspek pengetahuan dan keterampilan siswa. Modul ini merupakan pengembangan
dari pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan pameran Labsaction dalam periode
yang berlangsung selama tiga tahun dari tahun 2021 hingga tahun 2023 yang
terlaksana di sekolah menengah atas Labschool Cirendeu.