Perpustakaan Digital ITB

Membeli suatu produk reasuransi merupakan suatu upaya perusahaan asuransi dalam melindungi diri terhadap risiko klaim bernilai besar. Reasuransi excess of loss merupakan jenis reasuransi yang membayar klaim kerugian finansial yang melebihi suatu retensi tertentu sampai dengan suatu batas maksimal tertentu yang ditentukan dalam perjanjian reasuransi. Dalam jenis reasuransi ini, suatu perusahaan asuransi dapat berbagi atau mengelola pertanggungan risiko dalam lapisan (layer). Terbentuknya sistem layering dikarenakan adanya loss yang sangat besar maka dalam menanggung risiko tersebut diperlukan kerjasama dari beberapa perusahaan asuransi/reasuransi. Halliwell (2012) memperkenalkan fungsi excess-loss sebagai alat yang sangat ampuh untuk menentukan premi reasuransi pada suatu loss layer. Tugas akhir ini bertujuan untuk menentukan premi reasuransi secara analitik menggunakan fungsi excess-loss, dan juga dengan menggunakan simulasi Monte Carlo, apabila terdapat beberapa layer. Pada tugas akhir ini, premi reasuransi untuk masing-masing layer dihitung menggunakan prinsip nilai ekspektasi dan prinsip simpangan baku. Loss diasumsikan berdistribusi mixed eksponensial, lognormal, gamma, dan inverse gaussian. Untuk distribusi mixed eksponensial, perhitungan dilakukan dengan menggunakan fungsi excess-loss secara analitik; sedangkan untuk distribusi lognormal, gamma, dan inverse gaussian dilakukan dengan menggunakan simulasi Monte Carlo. Berdasarkan hasil perhitungan premi, untuk faktor loading yang bersesuaian, premi pada layer pertama dan ke-dua yang dihitung dengan prinsip nilai ekspektasi lebih besar daripada premi yang dihitung dengan prinsip simpangan baku; sedangkan untuk layer ke-tiga dan ke-empat berlaku sebaliknya. Untuk semua distribusi, baik yang dihitung secara analitik maupun simulasi, nilai kovariansi dan korelasi antar layer bernilai positif yang menunjukkan adanya hubungan linear antar tiap layer. Namun, korelasi antar layer mengecil seiring meningkatnya jarak antar layer.