digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2007 TS PP DIDDY WAHYUDI IMAWAN1-COVER.pdf


2007 TS PP DIDDY WAHYUDI IMAWAN1-BAB 1.pdf

2007 TS PP DIDDY WAHYUDI IMAWAN1-BAB 2.pdf

2007 TS PP DIDDY WAHYUDI IMAWAN1-BAB 3.pdf

2007 TS PP DIDDY WAHYUDI IMAWAN1-BAB 4-1.pdf

2007 TS PP DIDDY WAHYUDI IMAWAN1-BAB 4-2.pdf

2007 TS PP DIDDY WAHYUDI IMAWAN1-BAB 5.pdf

2007 TS PP DIDDY WAHYUDI IMAWAN1-PUSTAKA.pdf

Abstrak: Penilaian tanah adalah salah satu kegiatan yang paling utama di Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Metode penilaian yang tepat untuk menghasilkan nilai. tanah yang akurat dapat meningkatkan obyektifitas data dan selanjutnya dapat mengoptimalkan penerimaan PBB Berta dapat menekan jumlah pengajuan keberatan oleh wajib pajak. Metode penilaian tanah yang telah banyak digunakan adalah menggunakan analisis regresi. Metode regresi lebih ditujukan untuk memodelkan permasalahan yang bersifat linier. Karakteristik sistem nilai tanah mempunyai kecenderungan tidak linier dan dipengaruhi banyak variabel yang masing-masing variabel saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Dalam penelitian ini diusulkan suatu metode penilaian tanah menggunakan analisis spasial dan jaringan syaraf tiruan (JST). Metode JST memiliki kelebihan bersifat adaptif dan dapat digunakan untuk merepresentasikan sistem yang bersifat linier dan tidak linier secara simultan. Variabel lokasi digunakan sebagai variabel utama dalam model nilai tanah. mengingat bahwa variabel lokasi adalah variabel yang sangat signifikan dalam sistem nilai tanah. Berdasarkan analisis uji multikolinier, semua variabel yang digunakan mempunyai nilai multikolinier di atas 10% sehingga terbukti tidak memenuhi syarat untuk dimodelkan .menggunakan metode regresi. Nilai kesalahan Root Mean Square (RMS) hasil pemodelan nilai tanah menggunakan metode regresi dan . JST berturut-turut sebesar Rp.375.656,00/m2 dan Rp.149.320,00/m2. Hal ini menunjukan bahwa pemodelan nilai tanah menggunakan metode JST memiliki akurasi yang lebih tinggi. Nilai perbedaan harga prediksi metode JST sebesar 0,996 menunjukan bahwa hasil pemodelan menggunakan metode ini mempunyai nilai yang mendekati nilai tanah sesuai dengan kenyataan di lapangan. Berdasarkan analisis secara visual terhadap peta nilai tanah, hasil pemodelan menggunakan metode JST menunjukan bahwa variabel-variabel yang digunakan terlihat mempengaruhi secara lebih nyata dibandingkan dengan hasil dari metode regresi. Selairi itu nilai tanah hasil pemodelan menggunakan JST memiliki variasi nilai tanah yang relatif seragam terhadap nilai tanah di sekitarnya dibandingkan dengan hasil pemodelan menggunakan metode regresi. Nilai tanah yang relatif seragam terhadap nilai tanah di sekitarnya adalah lebih mendekati kenyataan di lapangan dan dapat meminimalkan terjadinya pengajuan keberatan akibat adanya perbedaan nilai tanah yang kontras antara dua bidang tanah yang bersebelahan. Disimpulkan bahwa metode JST dapat digunakan sebagai alternatif metode penilaian tanah untuk memperbaiki metode regresi yang telah banyak digunakan.